Vita bertepuk tangan,"Hebat, hebat juga nyanyinya. Â Kalau besok nggak laku ndalang, nyanyi aja ya." Bagas mendengar dan tersenyum.Â
"Ayo undiannya diambil lagi, siapa lagi nih yang nanti dapat giliran nyanyi?" Mahasiswa yang lain usul.
Salah satu di antara mereka menjawab lantang,"Siapa lagi yang bakal dapat undian, ya pasti mas Bagas lagi, lha wong kertas undian ini nama yang tertulis di dalamnya Bagas Kumarawangi semua kok," Semua tergelak.
Bagas meringis,"Wah asem, aku dikerjain."
Fitri menarik tangan Bagas, sambil menunjuk arah gendhongan prau, tempat perahu-perahu ditambatkan.,"Yuukk, kita jalan ke sana." Bagas mengikuti ajakan Fitri. "Yok Vi." Fitri mengajak juga Vita.
Vita menjawab mengajukan sembah,"Sendika ndara putri."
Fitri menghardik,"Hush." Mereka bertiga tertawa.
(Bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H