Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Untung Ruginya Study Tour Sekolah

16 Mei 2024   11:25 Diperbarui: 16 Mei 2024   12:35 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang murid lakukan snorkeling di Laut Karimunjawa (dokumen pribadi)

Kerugian yang perlu diperhatikan:

  • Menambah beban pembiayaan orang tua murid.  Meski untuk sekolah negeri, murid tidak membayar setiap bulannya, tetapi untuk kebutuhan lain seperti transportasi, uang jajan dan lain-lain, orang tua menyediakan setiap harinya untuk anak-anak mereka.  Kebutuhan dana study tour tidaklah sedikit sehingga bisa membebani orang tua.  Untuk hal ini, biasanya sekolah yang bijaksana mengadakan tabungan wisata bagi para murid-muridnya sejak awal.  Hanya memang perlu pengelolaan yang profesional, sehingga tidak ada kasus-kasus seperti uang tabungan digunakan oleh oknum dan lain-lain.
  •  Dapat terjadi kecelakaan saat berangkat maupun pulangnya.  Kecelakaan kendaraan dapat terjadi sewaktu-waktu.  Hal ini terkait dengan kelayakan armada kendaraan yang digunakan.  Dengan demikian, pihak pengadaan kendaraan juga harus menyediakan sopir yang berkualitas dan memiliki pengalaman cukup, apalagi untuk rute ke luar daerah atau luar pulau.
  • Study tour yang tidak jelas tujuannya hanya akan menjadi piknik, refreshing saja.  Sejak awal kegiatan keluar sekolah ini harus ditetapkan dengan tujuan study tour.  Dengan demikian ada relevansinya dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
  • Menjadi proyek yang hanya berpikiran menguntungkan secara ekonomi.  Perjalanan study tour dilakukan dengan pengadaan jumlah uang yang besar.  Uang ini dibutuhkan untuk biaya perjalanan, penginapan, makan dan lain-lain.  Biasanya ada fasilitas-fasilitas tertentu diberikan oleh pemberi jasa kepada pihak panitia.  Jika panitia hanya fokus kepada fasilitas yang akan mereka terima, sehingga lalai dalam pemilihan armada kendaraan dan agen-agen perjalanan yang profesional, yang bisa membahayakan keselamatan murid, guru dan karyawan sekolahnya dan menyebabkan kecelakaan study tour, wah ini sangatlah berbahaya.

Sebagian guru-murid SMAN 1 Ambarawa pose di depan patung GWK Bali, study tour 2019 (dokumen pribadi) 
Sebagian guru-murid SMAN 1 Ambarawa pose di depan patung GWK Bali, study tour 2019 (dokumen pribadi) 

Akhirnya sebagai sebuah kesimpulan:

  • Study tour, studi wisata atau karya wisata baik dilakukan karena ada kesinambungan dengan pembelajaran murid di kelas.
  • Kegiatan ini perlu dipersiapkan dengan baik, sehingga tidak hanya sekedar piknik, refreshing saja.  Pihak sekolah perlu memberi tugas-tugas untuk dikerjakan pada saat kegiatan study tour berlangsung.
  • Dana untuk study tour perlu dipersiapkan sejak awal dengan tabungan wisata misalnya.  Dana ini perlu dikelola dengan baik dan transparan.  Jika perlu orang tua melalui komite sekolah bisa dilibatkan.
  • Pemilihan agen perjalanan demikian juga dengan armada pengangkut perjalanan berupa bus dan lain-lain harus bisa memberi jaminan keselamatan dengan memberikan orang-orang yang profesional dan kendaraan yang layak jalan sehingga kecelakaan study tour dapat dihindarkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun