Saya menyebut para penulis itu benar-benar pejuang bahasa Jawa!  Mengapa demikian?  Dalam era sekarang ini dimana bahasa Jawa dan juga bahasa-bahasa daerah lainnya terpinggirkan, kemampuan berliterasi menggunakan bahasa Jawa tidak saja dalam lisan tetapi tulisan, itu sungguh kampiun! Dalam bahasa Jawa ada unggah-ungguh bahasa Jawa Ngoko dan Krama.  Mereka menggunakan unggah-ungguh itu dengan konsisten, sungguh luar biasa!
Oleh karena itu saya sebagai rekan penulis dan redaksi Dilah Kasukman mengucapkan terimakasih kepada para penulis yang setia menuliskan renungannya dalam bahasa Jawa. Â Mereka adalah: Pdt. Em. Y. Subari, GI E. Sumadi, Iskandar MZ, Taufan Suherno, Pdt. Abednego Utomo Prasetyo, Pdt. Suratman, Pdt. Danang Tutut Arifal, Pdt. Barnabas Mohammad Sodiq, Pdt. N. Sukamto, Pdt. Dwi Lestianto, Pdt. Suharto, Pdt. Sukodono, Pdt. Siswanto, Pdt. Abgrit Hendra Sofiyanto, Nunia Widowinarti, Darsono Soewito dan lain-lain. Â Tuhan kiranya senantiasa memberkati dengan kesehatan, semangat hidup, dan kemakmuran bagi para pejuang bahasa Jawa ini!