Menurut catatan detik.com, Joko Pinurbo menulis 20 buku puisi, 1 buku cerita, 2 buku terjemahan puisi, dan 2 kumpulan esai.Â
Berbagai penghargaan baik dari dalam negeri maupun luar negeri atas karyanya ia terima. (https://www.detik.com/jogja/berita/d-7313493/daftar-karya-joko-pinurbo-penyair-jogja-yang-hari-ini-meninggal-dunia)
Dalam sebuah akun twitter, kemarin menyebut, Butet Kertarejasa saat layat, mengatakan bahwa Joko Pinurbo yang ia kenal, berpuisi dengan bahasa sehari-hari.Â
Mungkin maksud Butet adalah bahwa Joko Pinurbo dalam berpuisi tidak terlalu mencari kata-kata yang sulit dipahami oleh pembacanya. Â Mungkin inilah yang membuat Joko Pinurbo mengesan di hati penggemarnya.
Kadang Terasa Humornya
Coba simak salah satu puisinya yang berjudul: Celana Ibu
Maria sangat sedih
menyaksikan anaknya
mati di kayu salib tanpa celana
dan hanya berbalutkan sobekan jubah
yang berlumuran darah.
Ketika tiga hari kemudian
Yesus bangkit dari mati,
pagi-pagi sekali Maria datang
ke kubur anaknya itu, membawa
celana yang dijahitnya sendiri
"Paskah?" tanya Maria
"Pas!" jawab Yesus dengan gembira.
Mengenakan celana buatan ibunya,
Yesus naik ke surga.
Terasa humor bukan puisinya itu? Â Paskah yang bagi keyakinan Kristen adalah kebangkitan Yesus Kristus dari kubur, 40 hari kemudian naik ke surga dibuat puisi Joko Pinurbo dengan plesetan.