Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Enak Lakukan Perjalanan Dini Hari

10 Januari 2024   12:25 Diperbarui: 10 Januari 2024   13:02 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belum ramai kendaaran di Peterongan Semarang (Dokumen Pribadi) 

Enak Lakukan Perjalanan Dini Hari

Oleh: Suyito Basuki

Perjalanan ke luar kota, dari pada siang hari, atau malam hari, lebih enak dilakukan pada dini hari.  Dini hari menurut arti kamus pagi-pagi benar menunjuk saat waktu sekitar jam 03.00-05.00 pagi.

Mengapa demikian?

Saya memiliki beberapa alasan yakni: sepi, segar, dan masih full energi.

Sepi

Pada waktu dini hari, orang belum banyak yang bepergian, bahkan kebanyakan belum bangun tidur.  Dengan demikian jalanan masih sepi.  Beberapa kendaraan yang melintas bus malam, truk dan mobil pick up pedagang sayur.  Di jalur Bawen -- Semarang, banyak pedagang sayur yang kulakan sayur di Pasar Bandungan dan Pasar Ungaran.  Saat melintasi Pasar Ungaran harus hati-hati karena banyak mobil pick up diparkir berjajar di pinggir baik di kiri maupun di kanan seberang jalan.  Sementara itu para pedagang dan pembeli sayur yang lalu lalang menyeberang harus disikapi dengan ekstra hati-hati.

Kalau perjalanan dini hari dari Semarang ke Kudus, jika lewat dalam kota Demak, maka akan melintasi Pasar Bintoro.  Di Pasar Bintoro ini beberapa bulan yang lalu juga ramai pembeli serta penjual.  Transaksi jual beli ini sampai melimpah ke pinggir jalan raya.  Tetapi saat ini, para pedagang sudah ditertibkan dan sudah menempati los-los yang disediakan oleh pihak pengelola pasar.  Dengan demikian, kepadatan lalu lintas tidak lagi terjadi.  Kendaraan dapat melintas lancar di waktu dini hari.

Sepinya suasana jalan raya menguntungkan pengendara di waktu dini hari.  Di titik-titik seperti perempatan penyeberangan, trafic light yang biasanya pada siang hari terjadi penumpukan kendaraan,  hal ini yang menyebabkan kendaraan harus antre bisa dalam hitungan puluhan menit, tergantung panjang pendeknya antrean.  Selain itu pada titik-titik perbaikan jalan yang memerlukan rekayasa buka tutup atau menfaatkan separo jalan yang belum dibangun, antrean panjang bisa terjadi di siang hari.  Di waktu dini hari, antrean itu tidak panjang bahkan bisa tanpa antrean sama sekali.

Inilah yang menyebabkan kendaraan dapat meluncur lancar, tanpa halangan yang berarti.  Dengan demikian, maka jarak tempuh yang cukup lama jika dlakukan perjalanan di siang hari, dapat lebih cepat jika perjalanan dilakukan di waktu dini hari.  Sebagai gambaran, saat saya melakukan perjalanan dari Jepara ke Ambarawa atau sebaliknya, di siang hari membutuhkan waktu 3,5 -- 4,5 jam.  Jika perjalanan itu dilakukan di waktu dini hari hanya membutuhkan waktu 2,5 -- 3 jam.  Efisien waktu dan tentu berpengaruh juga pada efisiensi bensin.

Masjid Demak di keremangan (Dokumen Pribadi) 
Masjid Demak di keremangan (Dokumen Pribadi) 

Segar

Waktu dini hari menyajikan udara yang segar.  Belum banyaknya lalu lalang kendaraan memberi peluang udara masih bersih.  Hal ini yang menjadikan alasan orang-orang banyak yang berjalan-jalan di pagi hari karena ingin menghirup udara yang masih segar.

Berkendara di dini hari juga berpeluang menikmati kesegaran udara.  Jika berkendara di siang hari AC mobil harus dinyalakan, tetapi pada dini hari, AC mobil bisa dimatikan karena udaranya masih nyess, segar.  Mematikan AC untuk sementara waktu bisa menolong mesin mobil tidak terlalu panas dan bensin sebagai pemantik tenaga tidak terlalu boros digunakan.  Sehingga alhasil ada efisiensi di bahan bakar minyak.

Masih gelap jalan Gombel Semarang (Dokumen Pribadi) 
Masih gelap jalan Gombel Semarang (Dokumen Pribadi) 

Saat dini hari, udara yang masih segar, juga mempengaruhi isi kepala pengendara.  Pengendara dapat merasakan dinginnya dini hari sehingga isi kepala menjadi lebih fresh, berpikir lebih tenang, tidak tergesa-gesa dan tidak terlalu banyak mengomel karena tidak harus bersua dengan kemacetan di jalan.  Berkendara pada dini hari, memberi kesan sesama pengendara adalah saudara, karena tidak saling menyalip.  Berkendara di siang hari, di tengah padatnya lalu lintas, sesama mobil berusaha saling mendahului, mobil dan motor juga saling menyalip, kadang terkesan, rekan pengguna jalan raya bak musuh saja.

Full Energi

Bangun tidur di dini hari rasa tubuh enak sekali.  Badan terasa full energi.  Jika malah begadang, maka full energi saat bangun dini hari itu tidak akan kita rasakan. Badan terasa full energi itu terjadi kalau malam hari sebelumnya kita tidur cukup awal karena memiliki rencana bepergian esok dini hari. 

Belum ramai kendaaran di Peterongan Semarang (Dokumen Pribadi) 
Belum ramai kendaaran di Peterongan Semarang (Dokumen Pribadi) 

Dengan kondisi tubuh yang fit dan prima, maka perjalanan dini hari akan dapat dinikmati. Misal kita mau berkendara agak cepat 80 km/ jam misalnya, kita tidak bakalan oleng karena kantuk.  Dalam perjalanan yang memakan waktu durasi perjalanan 3 jam pun, kita bisa terus tancap gas tanpa berhenti, karena kita memang sedang full energi.

Perjalanan akan terasa lebih full energi lagi karena saat pamit juga sudah dapat peluk cium dari istri hehehe...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun