Songsong Debat Capres: Utopia Masyarakat Soal Alutista
Oleh: Suyito Basuki
alutista) yang terdiri dari alat-alat pokok persenjataan di sebuah negara Eropa. Â
Dalam sebuah kesempatan kunjungan kampanye yang disiarkan sebuah stasiun televisi berkali-kali, Muhaimin Iskandar Cawapres No. Urut 1 yang sering akrab disapa Cak Imin, menceritakan pengalaman perjalanannya dalam rangka studi banding, dia menghadiri sebuah pameran alat utama sistem senajata (Di dalam pameran itu tiba-tiba diganti dengan pameran alat pertanian. Â Saat Cak Imin menceritakan pengalamannya itu, dia tidak menyebut spesifik negara Eropa yang ia kunjungi dan kapan kunjungan itu dilakukan serta bagaimana proses tiba-tiba pameran alutista itu berubah menjadi pameran alat-alat pertanian.
Tetapi rupanya cerita yang Cak Imin sampaikan di hadapan komunitas petani itu merupakan pengantar terhadap pokok pikiran yang sebenarnya. Â Cak Imin mengatakan bahwa dari pada uang negara 139 T dibelikan alat-alat perang, mendingan dibelikan alat-alat pertanian yang lebih berguna bagi masyarakat. "Kan kita bukan dalam kondisi perang?" demikian Cak Imin menegaskan. Â Rupanya Cak Imin sedang brusaha mengkritisi rencana pemerintah dalam hal ini kementrian Pertahanan yang akan menggelontorkan dananya untuk membeli alat-alat perang termasuk pesawat tempur.
Ganjar Pranowo, Capres No. Urut 3 rupanya juga tertarik mengomentari rencana pembelian alutista oleh pemerintah. Â Ganjar Pranowo lebih mengritik rencana pembelian pesawat second alias bekas. Â Ganjar Pranowo mengomentari kemanfaatan barang bekas. Â Seolah hendak mengatakan, kenapa dengan dana anggaran tahun 2024 sebesar 139 T tidak membeli alutista baru sekalian? Â Â
Tema Debat
Tema debat Calon Presiden (Capres) sore ini jam 16.30 Minggu 7 Januari 2024 diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan Jakarta. Â Debat dengan 11 panelis ini mengambil tema pertahanan nasional, hubungan internasional dan geopolitik. Â Menurut berita tv, untuk menjaga kondusifnya acara, akan diterjunkan 2300 personil keamanan, dari pusat dan daerah. Â
Untuk kelancaran lalulintas di sekitar gedung Istora Senayan, akan dilakukan rekayasa lalu lintas dari pihak kepolisian. Â Para panelis yang menyiapkan pertanyaan, dikabarkan mulai hari ini dikarantina, mungkin maksudnya supaya dapat lebih fokus dalam membuat pertanyaan tanpa intervensi dari pihak-pihak luar.
Nampaknya apa yang digelisahkan oleh Cak Imin dan Ganjar Pranowo soal alutista ini akan menjadi amunisi mereka bertanya kepada Prabowo Subianto Capres No. Urut 2. Â Banyak kalangan tema debat malam ini adalah ranah pekerjaan Kementrian Pertahanan sehari-hari. Â Prabowo Subianto yang adalah juga Menteri Pertahanan logikanya jauh lebih memahami soal tema tema pertahanan nasional, hubungan internasional dan geopolitik ini.
Perihal mengapa pemerintah lebih memilih membeli alutista dari pada membeli alat-alat pertanian? Â Mengapa membeli alutista bekas kalau memang serius bertujuan memperkuat pertahanan negara? Â Hingga bagaimana sikap politik luar negeri Indonesia terhadap peperangan yang tengah terjadi antara Ukraina-Rusia, Israel-Palestina, perang dingin China dan Amerika, termasuk kekerasan politik Birma yang menyebabkan lautan pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia dan perkembangan geopolitik global dewasa ini akan menjadi percakapan menarik dan rasanya Prabowo Subianto akan banyak menjelaskan terkait dengan isu-isu itu karena kedudukannya sebagai Menteri Pertahanan saat ini.
Tata Titi Tentrem
Di masyarakat Jawa seringkali disampaikan narasi sebuah negara yang tata titi tentrem. Â Melalui karya budaya, wayang kulit misalnya, Dhalang wayang kulit di awal pagelarannya akan menyampaikan deskripsi sebuah negara di awal cerita yang memiliki suasana utopia negara yang tata titi tentrem ini.
Tata titi tentrem adalah sebuah keadaan yang diharapkan atau sudah terjadi penuh dengan keteraturan secara hukum dan kemasyarakatan, penuh dengan kedamaian serta tidak ada perselisihan yang mengakibatkan perpecahan.  Sebetulnya kalau dalam pewayangan, dhalang akan menambahkan deskripsi sebuah negara yang selain tata titi tentrem juga keadaan  panjang punjung, pasir wukir lah jinawi, karta raharja.  Ungkapan semua itu menunjukkan sebuah negara yang makmur, berhasil dalam berbagai sektor usaha.
Harapan yang Didamba
Terkait dengan alutista yang direncanakan akan dibeli oleh pemerintah melalui Kementrian Pertahanan, sebenarnya tidak ada masalah. Â Apakah itu alutista baru atau bekas tidak masalah juga, toh itu disesuaikan dengan anggaran dana pemerintah yang ada. Â Meskipun bekas, tentu tidak akan sembarangan dalam pemilihan dan pembelian barang.
Perencanaan pembelian alutista, pengambilan kebijakan internasional dan partisipasi dalam pergulatan geopolitik yang diperdebatkan para capres, Â semoga dapat menjawab persoalan-persoalan harapan atau utopia masyarakat antara lain sebagai berikut:
- Penyelesaian konflik dengan KKB di bumi Papua secara proporsional;
- Bersikap taktis dalam konflik kepemilikan Pulau Natuna yang diklaim milik negara China;
- Desakan ke PBB supaya Dewan Keamanan bisa segera menyelesaikan perang Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina;
- Lobi dengan negara Asean sehingga ada penanganan pengungsi Rohingya yang adil dan berperikemanusiaan secara bersama-sama;
- Menumbuhkan kebanggaan dan keyakinan kepada warga negara terhadap sistem alutista dan pertahanan yang kemudian menyebabkan ketentraman dan kedamaian sehingga tercipta kondusifitas terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H