Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Soto Bathok, Mangkuknya dari Bathok

2 Januari 2024   10:05 Diperbarui: 2 Januari 2024   10:15 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soto Bathok Khas Klaten (Dokumen Pribadi) 

Soto Bathok, Mangkuknya dari Bathok

Oleh: Suyito Basuki

Masih awal tahun, penginnya makan makanan favorit dan kalau bisa murah dan unik.  Keinginan yang tidak aneh-aneh saya rasa.  Oleh karenanya, sehabis mengantar istri mengajar di SMA, saya mampir di sebuah warung soto yang banyak peminatnya.  Warung soto ini bernama "Soto Kantong".  Warung pertama didirikan di dekat sebuah sekolah SMK di kampung Kupang Ambarawa.  Warung Kedua dibuka di Perumahan Serasi Ambarawa yang tidak begitu jauh dari warung pertama.

Perihal ramainya Warung Soto Kantong yang pertama, Rosalina, seorang alumni sebuah sekolah SMA negeri di Ambarawa memberi komentar,"Harganya murah, dengan uang Rp. 5.000 saja sudah dapat satu mangkok soto dan gorengan."  Maka tak heran, banyak anak sekolah yang berpakaian seragam atau anak kuliahan yang mampir dan jajan di warung soto tersebut sambil menikmati area persawahan yang terhampar di depan warung soto.

Sambel Kecap Khusus

Perihal soto bathok, hanya dijual di Warung Soto Kantong Kedua.  "Baru dua bulanan kita memberikan menu soto bathok ini," demikian ucap mbaknya yang menjual sambil meladeni permintaan para pembeli.  Soto bathok ini menurut banner yang terpasang, asli dari Klaten.  "Memang mbaknya dari Klaten?"  tanya saya.  "Bukan saya, tapi tadi ibunya yang gendong anak yang bagian pembayaran." Demikian terang mbaknya.

Saat saya menerima semangkuk, tepatnya sebathok soto dengan daging sapi, saya heran karena mbaknya kemudian juga menyodorkan sambel kecap dalam botol kecil.  Saya bilang,"Lho lha ini sudah ada sambal kecap di meja?"  Mbaknya bilang,"Ini sambel kecap khusus karena ada bumbunya," terang mbaknya sambil tersenyum.

Soto yang disajikan di dalam sebuah bathok kemudian saya beri kecap yang disebut dengan bumbu tadi.  Dan rasanya memang hmmm...sedaaap.  Di dalam kuah soto juga ditaburi dengan gorengan kentang yang diiris kecel-kecil, menambah nikmatnya soto bathok.

Istilah Soto Bathok

Mangkuknya dari bathok (Dokumen Pribadi)
Mangkuknya dari bathok (Dokumen Pribadi)

Sebuah istilah, mungkin bisa diambil dari bahan makanan yang dibuat, tempat lokasi warung atau tempat yang digunakan untuk mewadahi makanan tersebut.  Misal saja bicara perihal soto.  Ada soto ayam atau soto sapi, itu berarti bahannya terbuat dari daging ayam atau sapi.  Kemudian ada sebutan Soto Kudus, itu berarti soto khas dari kota Kudus yang bersantan kuahnya.  Atau ada juga sebutan Soto Bangkong, itu sebutan sebuah warung soto di daerah Bangkong di kota Semarang.

Lha ini Soto Bathok.  Ternyata sebutan ini bermula dari mangkuk soto yang menggunakan bathok atau tempurung kelapa.  Bathok kelapa didapat setelah orang mengambil daging kelapa, kemudian bathok kelapa tersebut bisanya digunakan untuk alat pembakaran.  Tetapi rupanya bathok kepala ini bisa digunakan sebagaimana fungsinya sebuah mangkuk tempat makanan.  Ketika bathok kelapa yang sudah dirapikan ini digunakan sebagai tempat makanan soto, maka jadilah istilah "Soto Bathok" disebutkan.

Unik sih, tetapi soto itu tidak akan melebihi kapasitas bathok tersebut.  Besar kecilnya bathok tergantung jenis kelapa yang diambil.  Kalau jenis kelapa kampung biasa, bathok kelapanya akan besar, tetapi kalau jenis kelapa kecil, seperti kelapa gadhing dan sejenisnya, maka bathok kelapanya juga akan kecil.

Sepertinya bathok kelapa yang digunakan sebagai mangkok makanan soto yang saya makan pagi ini ukuran kelapa jenis kelapa kecil.  Sehingga nasi berikut sotonya juga tidak begitu banyak, cukup untuk sarapan.  Harga soto bathok di Warung Soto Kantong ini murah.  Soto bathok dengan daging ayam Rp. 6.000; sedang soto dengan daging sapi Rp. 8.000.  Lebih lezat lagi makan dengan tambahan lauk, tahu dan tempe goreng dan sate ayam atau sate usus yang disediakan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun