Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Duka Derita Akibat Jembatan Kaca

27 Oktober 2023   06:36 Diperbarui: 27 Oktober 2023   08:51 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan Kaca The Geong (sumber gambar: harianjogja.com)

Duka Derita Akibat Jembatan Kaca

Oleh: Suyito Basuki

Diberitakan bahwa salah satu obyek wisata di daerah Banyumas yang memiliki wahana jembatan kaca The Geong menelan korban.  Jembatan kaca setinggi 15 meter itu pecah sehingga menyebabkan 4 orang wisatawan yang sedang selfie atau swa foto terjatuh.  Satu orang diantaranya meninggal dunia.  (Kompas.com, 27 Oktober 2023)

Imbas dari kecelakaan ini, Pj Bupati Banyumas untuk sementara menutup wahana wisata jembatan kaca yang ada di wilayahnya.  Menurut Pj Bupati Hanung Cahyo Saputro, wahana jembatan kaca di obyek-obyek wisata itu akan dievaluasi oleh pihak terkait.  Setelah diyakini layak pakai, maka akan terbit sertifikat kelayakan pakai tersebut.  Dengan demikian menurut Hanung, untuk sementara wahana wisata jembatan kaca yang ada di wilayah kabupaten Banyumas akan ditutup untuk sementara waktu.  Sebagai tambahan infomasi saja bahwa wahana jembatan kaca tempat wisata di Banyumas  selain dikelola oleh Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) juga ada yang dikelola oleh pihak swasta.

Timbulkan Sensasi

Wahana jembatan kaca di tempat-tempat wisata memang bermunculan di tempat-tempat wisata, khususnya wisata yang menjadikan tempat tinggi seperti perbukitan sebagai unggulan obyek wisatanya.  Obyek wisata seperti ini yang pernah saya kunjungi adalah The Mangol di Gunung Kidul Yogyakarta, Cuntel Kopeng Kabupaten Semarang dan Goa Rong Tuntang Kabupaten Semarang.

Yang dijual dari wahana jembatan kaca ini yang pertama adalah pemandangan daerah bawah.  Seperti di tempat wisata Goa Rong yang terletak di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang ini, sejauh mata memandang ke arah bawah, akan terlihat Danau Rawa Pening yang masuk wilayah Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang.  Atau  juga bisa memandang nun di kejauhan Gunung Telomoyo dan Merbabu yang kebiruan diterpa kabut.  Selain itu juga bisa memandang jalan tol Semarang -- Solo yang melintasi  daerah Kotamadya Salatiga. Bagi seseorang yang berbakat membuat puisi atau membuat lukisan, tentu pemandangan ini akan memantik proses kreatifnya.

Wahana jembatan kaca ini juga menimbulkan sensasi tersendiri bagi pengunjung.  Tidak semua pengunjung ternyata berani melintasi wahana jembatan kaca ini.  Jika ada pengunjung yang trauma atau takut pada ketinggian, maka bisa dipastikan mereka akan menghindari wahana ini.  Pengunjung yang memiliki keberanian lebihlah yang tertarik untuk berjalan di jembatan kaca ini.  Itupun pasti disertai dengan perasaan deg-degan dan was-was saat melihat ke bawah jembatan kaca itu.  Itulah sensasi yang ditimbulkan yang bisa jadi mengasyikan.

Memperhatikan Peringatan

Biasanya sebelum masuk ke wahana jembatan kaca itu ada peringatan supaya hati-hati dan jembatan kaca itu maksimal bisa menampung berapa orang.  Pengunjung yang takut-takut biasanya akan masuk wahana bersama rombongan.  Selain untuk mengurangi rasa takut juga beralasan masuk bersama rombongan merupakan momentum tepat untuk berfoto ria bersama-sama.

Ketaatan pengunjung dalam hal ini sangat diperlukan.  Wahana jembatan kaca tentu dibangun dengan ketebalan kaca yng sudah ditentukan yang bisa memuat kapasitas sejumlah tertentu orang, dewasa ataupun anak.  Jika dipaksakan memang fatal akibatnya, kaca bisa pecah karena tidak tahan menanggung beban orang-orang di atasnya.

Pagar di sekeliling jembatan kaca itu sangat penting juga manfaatnya.  Pagar pembatas itu bermanfaat untuk pegangan dan tentu saja itu sebuah batas pengunjung tidak boleh mengeluarkan anggota badan keluar pagar.  Pengunjung yang masih takut-takut masuk wahana bisa  berpegangan pada pagar tersebut.

Jaminan Keamanan dan Kenyamanan

Kesadaran masyarakat untuk mengunjungi tempat-tempat  wisata baik di kotanya sendiri maupun di kota-kota lain perlu mendapat layanan yang terbaik bagi pihak pengelola wisata yang ada.  Penyediaan wahana dengan kualitas yang terbaik serta perawatan wahana-wahana yang secara rutin demi keamanan dan estetika wajib dilakukan.  Selain tentu saja inovasi-inovasi yang perlu dikerjakan oleh pihak pengelola.  Semakin pengelola sadar akan hal itu maka obyek wisata yang dikelolanya akan semakin banyak dikunjungi masyarakat. 

Saya sempat sedih ketika mengikuti wisata di sebuah obyek wisata hutan di kota Pacitan Jawa Timur.  Di dalam obyek wisata hutan itu ada patung-patung tokoh nasional.  Tetapi salah satu patung, kalau tidak salah patung yang menggambarkan salah satu mantan presiden RI, tangannya terpotong, apakah itu ulah pengunjung atau rapuhnya patung itu, saya tidak tahu, dan itu dibiarkan oleh pihak pengelola, tanpa ada usaha perbaikan.

Terkait dengan obyek wisata yang memiliki wahana jembatan kaca, tentu saja perawatan jembatan kaca itu sangat penting.  Secara ilmu fisika, kaca sebagai sebuah benda, bisa memuai karena panas.  Secara global kita tahu bahwa akhir-akhir ini karena pengaruh Badai Elnino membuat seantero nusantara mengalami kenaikan suhu udara.  Kaca yang memuai karena suhu udara yang semakin panas ini akhirnya bisa menjadi retak.  Selain itu, usia kaca itu sendiri  juga perlu diperhatikan.  Semakin tua usia si kaca, semakin rentan pula menanggung beban orang-orang yang hilir mudik di atasnya.

Oleh karena itu perlu diapresiasi langkah Pj Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro memerintahkan sementara menutup dan pihak-pihak terkait mengevaluasi obyek wisata yang memiliki wahana jembatan kaca di daerahnya.  Tindakan ini semoga juga menginspirasi daerah-daerah lain sehingga evaluasi-evaluasi obyek-obyek wisata perlu dilakukan untuk menjamin keamananan dan kenyamanan pengunjung wisata.  Dengan demikian, kecelakaan pengunjung wisata bisa diminimalisir syukur-syukur tidak akan terjadi kecelakaan semacam itu lagi, sehingga tidak ada duka dan derita bagi pengunjungnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun