Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Duka Derita Akibat Jembatan Kaca

27 Oktober 2023   06:36 Diperbarui: 27 Oktober 2023   08:51 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan Kaca The Geong (sumber gambar: harianjogja.com)

Ketaatan pengunjung dalam hal ini sangat diperlukan.  Wahana jembatan kaca tentu dibangun dengan ketebalan kaca yng sudah ditentukan yang bisa memuat kapasitas sejumlah tertentu orang, dewasa ataupun anak.  Jika dipaksakan memang fatal akibatnya, kaca bisa pecah karena tidak tahan menanggung beban orang-orang di atasnya.

Pagar di sekeliling jembatan kaca itu sangat penting juga manfaatnya.  Pagar pembatas itu bermanfaat untuk pegangan dan tentu saja itu sebuah batas pengunjung tidak boleh mengeluarkan anggota badan keluar pagar.  Pengunjung yang masih takut-takut masuk wahana bisa  berpegangan pada pagar tersebut.

Jaminan Keamanan dan Kenyamanan

Kesadaran masyarakat untuk mengunjungi tempat-tempat  wisata baik di kotanya sendiri maupun di kota-kota lain perlu mendapat layanan yang terbaik bagi pihak pengelola wisata yang ada.  Penyediaan wahana dengan kualitas yang terbaik serta perawatan wahana-wahana yang secara rutin demi keamanan dan estetika wajib dilakukan.  Selain tentu saja inovasi-inovasi yang perlu dikerjakan oleh pihak pengelola.  Semakin pengelola sadar akan hal itu maka obyek wisata yang dikelolanya akan semakin banyak dikunjungi masyarakat. 

Saya sempat sedih ketika mengikuti wisata di sebuah obyek wisata hutan di kota Pacitan Jawa Timur.  Di dalam obyek wisata hutan itu ada patung-patung tokoh nasional.  Tetapi salah satu patung, kalau tidak salah patung yang menggambarkan salah satu mantan presiden RI, tangannya terpotong, apakah itu ulah pengunjung atau rapuhnya patung itu, saya tidak tahu, dan itu dibiarkan oleh pihak pengelola, tanpa ada usaha perbaikan.

Terkait dengan obyek wisata yang memiliki wahana jembatan kaca, tentu saja perawatan jembatan kaca itu sangat penting.  Secara ilmu fisika, kaca sebagai sebuah benda, bisa memuai karena panas.  Secara global kita tahu bahwa akhir-akhir ini karena pengaruh Badai Elnino membuat seantero nusantara mengalami kenaikan suhu udara.  Kaca yang memuai karena suhu udara yang semakin panas ini akhirnya bisa menjadi retak.  Selain itu, usia kaca itu sendiri  juga perlu diperhatikan.  Semakin tua usia si kaca, semakin rentan pula menanggung beban orang-orang yang hilir mudik di atasnya.

Oleh karena itu perlu diapresiasi langkah Pj Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro memerintahkan sementara menutup dan pihak-pihak terkait mengevaluasi obyek wisata yang memiliki wahana jembatan kaca di daerahnya.  Tindakan ini semoga juga menginspirasi daerah-daerah lain sehingga evaluasi-evaluasi obyek-obyek wisata perlu dilakukan untuk menjamin keamananan dan kenyamanan pengunjung wisata.  Dengan demikian, kecelakaan pengunjung wisata bisa diminimalisir syukur-syukur tidak akan terjadi kecelakaan semacam itu lagi, sehingga tidak ada duka dan derita bagi pengunjungnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun