Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membangun Komunikasi yang Efektif dalam Pergaulan

15 September 2022   10:58 Diperbarui: 15 September 2022   11:19 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepanjang adu argumentasi itu dilakukan dengan dasar-dasar yang jelas, kalimat-kalimat yang sopan, hati yang tulus untuk kemuliaan Tuhan, maka hubungan personal akan menjadi lebih simpatik.  Sudah banyak contoh hubungan personal menjadi terputus hanya karena masalah komunikasi yang tidak membangun hubungan lebih simpatik ini.

Berkomunikasi yang efektif  itu dimaksudkan berkomunikasi yang memiliki tujuan-tujuan yang jelas disadari.  Tujuan-tujuan itu adalah untuk menemukan jati diri, berhubungan dengan orang lain, meyakinkan orang lain, membentuk citra diri dan bermain dalam arti menyenangkan orang lain.  Dengan demikian, komunikasi yang dilakukan akan lebih cermat dan berhati-hati.

Berkomunikasi yang efektif itu dimaksudkan berkomunikasi yang memperhatikan waktu yang digunakan.  Kalimat-kalimat yang ringkas, tidak diulang-ulang membuat waktu rapat misalnya tidak bertele-tele.  Perencanaan rapat yang baik juga menolong penggunaan waktu yang efektif.  Waktu rapat yang efektif itu maksimal 3 jam.  

Lebih dari itu karena pikiran sudah capai biasanya akan terjadi komunikasi yang tidak membangun; misalnya marah karena pendapat tidak diterima, tersinggung dengan ucapan pihak lain, tidak sengaja memilih kalimat-kalimat yang merendahkan orang lain dan sebagainya.

Hambatan dalam Berkomunikasi

Hambatan berkomunikasi bisa berasal dari sumber informasi, mungkin karena sumber informasi kurang menguasai bahan yang akan diinformasikan sehingga penyampaiannya tidak fokus dan jelas.  Misal seorang yang bukan dokter menyampaikan tentang suatu penyakit kepada orang lain.

Hambatan berkomunikasi juga bisa bersumber dari penerima pesan komunikasi.  Mungkin penerima komunikasi sedang dalam kondisi lelah, kurang konsentrasi misalnya, itu bisa menghambat proses berkomunikasi.

Hambatan berkomunikasi juga bisa berasal dari materi yang dikomunikasikan itu sendiri.  Mungkin materinya terlalu sulit dan sensitif misalnya.  Materi tentang informatika dan teknologi dengan jargon-jargonnya yang khas, tentu akan sulit dipahami oleh masyarakat kebanyakan.  

Masalah keagamaan juga bisa sulit diterima jika penerima pesan kurang siap apalagi penerima pesan itu berbeda keyakinan dengan materi agama yang sedang disampaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun