4. Edukasi dari pihak pemerintah desa atau aparat keamanan dalam hal menghadapi penjambretan. Â Dalam hal ini masyarakat bisa diajari cara-cara menyelamatkan diri atau bahkan melawan, serta cara-cara bersinergi dengan aparat desa maupun keamanan yang ada dalam hal ini.
5. Sebagai peringatan, bagus juga ditulis "Awas Jambret." Â Seorang rekan di Solo, memberi tahu bahwa di dekat kampungnya, di sudut-sudut gang jalur ke pasar, ada tulisan "Awas banyak Jambret," karena di daerah itu sering terjadi penjambretan yang sasarannya adalah ibu-ibu yang pagi-pagi pergi ke pasar.
Memang sebaiknya melakukan langkah antisipasi sebelum peristiwa terjadi.  Kalau penjambretan itu terjadi, dan kita menjadi korbannya, jelaslah rasa kehilangan terhadap barang yang dijambret itu ada.  Selain itu rasa sakit itu tidak hanya sampai kepada leher, tangan atau anggota badan yang terluka saja karena akibat benda yang ditarik dari anggota tubuh kita, tetapi rasa sakit pada hati ini yang lebih terasa.  Cobalah bayangkan, jika  yang menjadi korban penjambretan itu adalah ibu kita yang sudah tua.  Akibat aksi penjambretan itu, ibu kita tersebut tidak lagi dapat berjalan dengan tegak sebagaimana semula karena pinggulnya terantuk pada aspal karena terjatuh dari motor akibat penjambretan tas yang dipertahankannya.  Bukankah sakitnya tuh sampai di dada ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H