Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mennonite World Conference ke-17, Persaudaraan yang Menembus Batas

7 Juli 2022   08:55 Diperbarui: 8 Juli 2022   08:45 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama pengrawit, penari dan panitia (Dokumen Pribadi)

Tanggal 5 Juli 2022 yang baru lalu, jam 18.00-19.00 WIB acara Mennnonite World Conference (MWC) yang ke-17 dibuka.  

Acara yang diikuti oleh gereja-gereja yang mendasarkan diri pada ajaran mennonite dari 59 negara ini dilangsungkan aula di STT Sangkakala, Getasan Kabupaten Semarang, sebuah lokasi yang berhimpitan dengan wilayah Kodya Salatiga.

Acara yang merupakan perhelatan hasil kerja sama Sinode JKI (Jemaat Kristen Indonesia), GKMI (Gereja Kristen Muria Indonesia), dan GITJ (Gereja Injili di Tanah Jawa ini) merupakan acara konferensi lima tahunan yang diadakan oleh gereja-gereja yang beralirankan mennonite ini.  

Sebenarnya di Indonesia acara akan diadakan pada tahun 2020, tetapi karena pandemi covid-19 maka acara diundur hingga 5-10 Juli 2022 ini.  

Pdt. Paulus Sugeng Wijaya yang merupakan presiden National Council  dari Indonesia, dalam sambutannya menyebut konferensi yang terselenggara ini adalah mukjizat dari Tuhan.  

Ketiga sinode yang diwakili oleh Pdt. Teguh Sayoga (GITJ), Pdt. Agus Wahyuning Mayanto (GKMI) , dan Ps. David Meiyanto (JKI) menyambut dengan hangat para peserta MWC dari berbagai negara itu.

Tentang ajaran menonit yang dianut oleh gereja-gereja yang saat ini berkumpul dalam acara bertajuk Following Jesus Jesus Across Barriers atau Mengikuti Yesus dengan melintas Batas ini, sesungguhnya bersumber ajaran anabaptis yang di abad ke-6 mendapat pertentangan yang keras dari pihak gereja Katholik.  

Ajaran menonit ini semakin mengkristal dengan hadirnya Meno Simon yang memimpin pergerakan di Groningen Belanda dan yang sebelumnya diangkat uskup gerakan anabaptis di tahun 1537.  

Ciri pergerakan ajaran anabaptis yang kemudian berkembang menjadi ajaran menonit ini adalah pengutamaan ajaran damai dan mengutamakan kebenaran, keadilan sebagaimana yang diajarkan Kitab Injil.

Memperkenalkan Kekayaan Budaya Indonesia

Acara opening ceremony sendiri dikemas menjadi sebuah kesenian yang berusaha memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun