Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Gejala Awal Tumor Kolon

13 Juni 2022   12:23 Diperbarui: 13 Juni 2022   16:22 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kanker usus besar atau kanker kolorektal (SHUTTERSTOCK/aslysun) 

Gejala Awal Tumor Kolon

Oleh: Suyito Basuki

Tumor kolon seringkali disebut sebagai penyakit kanker usus besar. Pada usus besar penderita terdapat tumor yang tumbuh. 

Semakin besar tumor itu tumbuh, usus besar yang terhubung dengan anus akan kesulitan mengeluarkan kotoran atau feses yang sudah waktunya harus dikeluarkan. Yang terjadi kemudian penderita akan merasa kesakitan di bagian perut, mulas setiap harinya.

Istri saya pernah mengalami penyakit tumor kolon ini. Akhir tahun 2014 merasakan gejala-gejala awal hingga akhirnya setelah dirujuk ke RSUP Kariadi Semarang dilakukan pemeriksaan intensif akhirnya ditemukan penyakit tumor kolon ini. 

Awal tahun 2015 melakukan operasi pengangkatan tumor dengan dilanjutkan pembuatan kolostomi bantuan saluran pembuangan kotoran melalui perut. 

Selama hampir setahun kemudian melakukan kemoterapi, tetapi rupanya Tuhan berkehendak lain. Di awal tahun 2016, program kemoterapi belum selesai, ia sudah dipanggil Tuhan.

Faktor Keturunan?

Ayah mertua dipanggil Tuhan juga dengan gangguan penyakit tumor kolon ini. Semula dikira penyakit ambeien atau wasir. Setelah dirawat di RSUD Wonogiri, kemudian dirujuk ke RSUP Kariadi Semarang, ternyata menderita penyakit tumor kolon ini. Belum sempat mendapat penanganan operasi, beliau sudah dipanggil Tuhan.

Apakah almarhum istri saya menderita penyakit tumor kolon ini karena faktor keturunan? Bisa jadi iya. 

Timbulnya penyakit apa pun bisa terjadi karena beberapa faktor, faktor heridetas dan faktor kebiasaan buruk dalam mengonsumsi makanan serta kebiasaan buruk dalam pola hidup sehari-hari.

Sebagai suatu contoh seseorang yang memiliki penyakit hipertensi, penyakit yang banyak ditakuti orang itu, bisa jadi memang penyakit itu karena faktor heriditas atau bawaan. 

Oleh karena itu, jika seseorang memiliki orang tua yang memiliki penyakit hipertensi harus waspada dengan pola kehidupannya. 

Pola kehidupan yang salah, dim ana orang banyak mengonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak dan tidak pernah berolah raga, kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol dan lain-lain, sangat berpotensi terkena penyakit hipertensi ini

Gejala-gejala Awal

Merunut pengalaman yang dirasakan almarhumah istri saya sebelum diketemukan tumor kolonnya, gejala-gejalanya adalah:

Pertama, tangan sering terasa kesemutan. Istri saya tidak pernah merasakan penyakit yang berarti dalam hidupnya. Bahkan pusing atau demam pun tidak pernah. 

Sesekali saja, tensinya tiba-tiba turun karena terlalu banyak makan buah waluh. Tetapi tiba-tiba tangannya sering merasa kesemutan. Sehingga dia sering mengantuk-antukkan kelima jari tangan kiri dengan kelima jari tangan kanan. 

Katanya itu merupakan salah satu terapi jika terjadi tangan yang kesemutan. Mungkin tangan yang sering kesemutan itu tanda-tanda peredaran darah yang mulai kurang lancar.

Kedua, sembelit yang tidak kunjung sembuh. Tiba-tiba saja ia kesulitan saat BAB. Kami memperkirakan, ia sedang menderita sembelit atau penyakit ambeien.

Kami kemudian membeli obat pencahar baik yang diminum secara oral maupun yang dimasukkan melalui lubang dubur. Tetapi semua itu tidak ada hasilnya.  

Perut dioles dengan minyak hangat pun juga tidak ada pengaruhnya. Saat feses masih bisa keluar sedikit masih lumayan, tetapi saat tidak bisa keluar sama sekali, kesakitan dirasakan luar biasa. Hal ini mempengaruhi asupan yang harus ia konsumsi setiap harinya. 

Semakin sedikit, kemudian ia menerima asupan karbohidrat, protein dan lemak yang dibutuhkan oleh tubuh. Tentu saja hal ini mempengaruhi kebugaran tubuhnya dan kestabilan emosinya.

Langkah-langkah yang Diambil

Jika kita suatu saat menderita kesemutan ataupun sembelit yang tidak segera kunjung sembuh, sebaiknya memang segera konsultasi ke tenaga medis, baik perawat maupun dokter. 

Hasil penemuan dokter terhadap penyakit yang diderita almarhumah istri saya ternyata tumor colon stadium 4! 

Sebuah level stadium yang sudah puncak. Kami juga heran waktu itu karena gejala-gejala itu hampir tidak terasa sama sekali.

Jika saja penemuan terhadap penyakit itu di awal-awal penyakit itu berkembang, mungkin penanganannya tidak seberat saat penyakit itu sudah pada stadium 4.

Dalam stadium ini memang harapan hidup pasien ada tapi kecil. Saya pernah dipanggil dokter yang menangani penyakit almarhum istri saya.

Dokter ahli yang sudah berpengalaman menangani penyakit jenis tumor kolon ini mengatakan bahwa penyakit tumor jenis ini ibaratnya seperti air yang mengalir.

Kemoterapi yang berusaha membunuh sel kanker atau tumor ini hanya seumpama bendungan yang menahan lajunya air.

Meski dibendung, namun air akan terus berusaha mencari celah-celah lobang di mana ia bisa tetap mengalir. Sehingga dikatakan dokter waktu itu bahwa kemungkinan pasien dengan penyakit seperti itu berkisar 4-5 tahun. 

Setelah mendengar penjelasan dokter, saya kembali ke kamar rawat yang kosong karena istri sedang menjalani rawat kemoterapi di ruang kemoterapi. 

Saya menangis sendiri di kamar rawat pasien mengingat apa yang dijelaskan oleh dokter sebelumnya.

Meski demikian, jika ada yang mengalami penyakit tumor kolon ini, penderita penyakit jenis ini tidak boleh berkecil hati. Memang mungkin secara medis ada pendapat seperti yang disampaikan oleh dokter tadi. Tetapi soal mati hidup ada di tangan Tuhan yang Maha Kuasa. 

Semoga saja Ia berkenan memberi kesembuhan kepada penderita penyakit ini dengan kasih dan mukjizat-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun