Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tulus, Selamat dari Kecelakaan Pesawat

11 Juni 2022   05:22 Diperbarui: 11 Juni 2022   12:39 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tulus Rusidi (Dokumen Pribadi)

Usai peneguhan nikah oleh Pdt. Yunus Budi Raharjo di GITJ Kedungpenjalin Jepara Pepanthan Bucu  (Dokumen Pribadi)
Usai peneguhan nikah oleh Pdt. Yunus Budi Raharjo di GITJ Kedungpenjalin Jepara Pepanthan Bucu  (Dokumen Pribadi)

Tulus yang sedang berbahagia karena pernikahannya, merasa bersyukur dengan hidupnya.  Dia merasa yakin bahwa Tuhan masih melindungi dan mengijinkannya untuk hidup.

Mengethaui peristiwa kecelakaan pesawat itu, dia menyesal dengan sikap negatifnya saat jadwal keberangkatannya tiba-tiba dimajukan oleh perusahaannya. "Wah belum waktunya kok saya harus berangkat, sendirian lagi," demikian ujar Tulus.

Sikap negatif yang mungkin saja jengkel, marah, kecewa jika sesuatu terjadi seperti yang tidak diinginkan adalah sikap yang wajar dalam diri manusia.

Seringkali manusia memang hanya melihat gambar kecil kehidupannya, yakni hari ini saja.  Sedangkan yang Maha Kuasa berbeda dengan manusia, Ia melihat dan menyajikan gambar besar dalam kehidupan manusia.  Yang Maha Kuasa selalu memiliki rencana tak terduga bagi manusia ciptaan-Nya. 

Dari peristiwa yang dialami Tulus ini, barangkali ada beberapa hal yang bisa dipetik hikmahnya:

1. Manusia memang perlu merencanakan hidupnya dan perlu berusaha untuk menggapai rencana-rencana tersebut.

2. Jika terjadi kegagalan terhadap rencana itu, mungkin baik berpikir bahwa kegagalan itu bisa saja terkait dengan metoda-metoda yang salah sehingga tidak berhasil, atau barangkali ada kehendak Yang Maha Kuasa di balik kegagalan itu.

3.  Jika kegagalan itu karena kesalahan metoda, maka perbaikilah dengan metoda yang lebih benar.

4. Jika metoda sudah benar, masih gagal juga, tetaplah bersyukur, mungkin ada kehendak Yang Maha Kuasa yang akan ditunjukkan yang pasti jauh lebih baik dari rencana-rencana semula.  Dalam hal ini selain bersyukur perlu juga tetap bersabar.

Saat pengucapan janji nikah di gereja, Tulus dengan terbata-bata, bahkan sambil menangis mengucapkan janji pernikahan yang menyebut bahwa pasangan hidupnya adalah istri satu-satunya anugrah Tuhan dan tidak akan ada sesuatu pun yang dapat memisahkan mereka, kecuali maut serta mereka akan hidup bersama dalam suka maupun duka, sakit maupun sehat.  Saat menangis itulah, mungkin Tulus mengingat kasih sayang Yang Maha Kuasa yang masih memberinya nafas kehidupan sampai sekarang ini bahkan telah memberinya kesempatan menyunting gadis pujaan hati yang telah dipacarinya selama 8 tahun dengan kondisi putus-nyambung-putus-nyambung!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun