Tetapi ceritanya agak lain. Teman yang menjual tanah tersebut terhubung langsung dengan pembeli dari Kalimantan. Setelah terjadi tawar menawar, akhirnya ada kesepakatan dan terjualah tanah tersebut tanpa perantara.
Gunakan Pertemanan
Suatu ketika, kami ingin menjual sebidang tanah yang sudah siap untuk dibangun rumah di sebuah kota. Sebelumnya kami berencana untuk membangun sebuah rumah di kota tersebut untuk ditempati saat masa purna tugas.
Tetapi sebuah peristiwa terjadi, sehingga kami kemudian berencana menjual tanah tersebut untuk dibelikan sebuah tanah atau rumah di kota tertentu untuk ditempati anak-anak yang kuliah di kota tersebut, sekaligus sebagai persiapan rumah masa purna tugas nanti.
Kepada teman-teman yang sudah membangun rumah di sekitar tanah tersebut, niatan ini kami sampaikan, dengan harapan siapa tahu ada orang yang bersedia membeli tanah kami.
Juga kepada teman-teman di lingkungan universitas di kota itu, tempat saya mengajar dulu, informasi ini kami sampaikan. Sehingga kemudian ada penawaran dari calon pembeli dari informasi yang kami berikan itu.
Unggah di Market Place
Market Place yang terdapat di media sosial menyediakan grup-grup jual beli tanah dan rumah. Kami pilih market place di kota tempat tanah kami tersebut mau dijual.
Saya kemudian menjadi anggota grup tersebut dan mulailah saya mengunggah gambar tanah berikut harga yang saya harapkan. Dalam unggahan itu saya cantumkan informasi no handphone saya yang bisa dihubungi.
Tidak berapa lama kemudian masuk ke nomor handphone saya seseorang yang menawarkan diri untuk membantu penjualan tanah tersebut. Wah ini seorang makelar yang berniat membantu penjualan nih.Â