Mengenang Sularso Sopater, Pernah Membantu Pejuang GerilyaÂ
Oleh: Suyito BasukiÂ
Saya bersyukur bisa mengenal dekat Pdt. Sularso Sopater ini. Â Kami sejak tahun 2010, tergabung menjadi tim revisi Alkitab Bahasa Jawa Formal Perjanjian Lama yang diprakarsai oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Â
Dia saya kenal sebagai pribadi yang menarik, rendah hati dan selalu bersemangat dalam pekerjaan maupun dalam pelayanan di lingkungan gereja. Â Oleh karena itulah saya kemudian meminta ijin kepadanya supaya dapat menulis biografinya. Akhirnya buku biografinya diterbitkan oleh Taman Pustaka Kristen (TPK) Yogyakarta di tahun 2014 dengan judul: Biografi Pdt. Em. Prof. Dr. Sularso Sopater, Nabi Bisu yang Banyak Bekerja. Â
Sularso Sopater menyelesaikan program studi masteral di Calvin Theological Seminary di Grand Rapids, Michigan, USA (tahun 1975--1976) dan program doktoral (S3) di STT Jakarta tahun 1983 dengan disertasi berjudul "Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu (Suatu Pembandingan)".Â
Tanggal 9 Mei ini adalah hari kelahiran Sularso Sopater, seorang tokoh gereja dan tokoh nasional. Â Saya katakan tokoh gereja karena sebagai seorang pendeta Gereja Kristen Jawa, yang ditahbiskan di GKJ Gondokusuman Yogyakarta tahun 1960 pernah menjadi Ketua Umum PGI (Persekutuan Gereja-gereja Indonesia) (1989, 1984-2000), serta banyak berkiprah di pelayanan sekolah-sekolah teologia hingga akhir hidupnya.
Saya sebut sebagai tokoh nasional karena Sularso Sopater pernah menjabat antara lain sebagai anggota MPR (1987-1992), DPA91993-2003), Â dan BPPN (1989-1998) dan lain-lain, pada zaman pemerintahan Presiden Suharto. Â Masa remaja Sularso, demikian panggilan singkatnya, juga terlibat dalam peperangan gerilya secara tidak langsung, karena ia menjadi kurir kebutuhan logistik untuk pasukan gerilya di Yogyakarta, dimana Radius Prawiro yang pernah menjabat sebagai menteri keuangan di era Presiden Suharto juga termasuk dalam pasukan gerilya tersebut.
Lahir dari Keluarga Pendeta
Sularso lahir di malam hari, tanggal 9 Mei tahun 1934 di Yogyakarta dari pasangan Pdt. Ponidi Sopater dan Soekinah. Ia lahir di rumah pastori atau rumah dinas pendeta,  yang di kemudian hari  rumah tersebut digunakan Taman Pustaka Kristen yaitu Lembaga penerbitan sinode Gereja Kristen Jawa (GKJ) dan saat ini dirombak bangunannya menjadi  unit usaha Mal Galeria yang merupakan kerja sama kemitraan antara GKJ Gondokusuman atau sering disebut juga GKJ Sawokembar dengan keluarga Radius Prawiro.
Ponidi Sopater adalah pendeta pertama  untuk GKJ Gondokusuman Yogyakarta.  Selain itu, Ponidi Sopater juga sekaligus pendeta pertama di lingkungan Sinode GKJ.  Sebelumnya tenaga pelayan gereja yang ada adalah Guru Injil yang membantu pelayanan pendeta utusan zending Belanda.  Ponidi  ditahbiskan sebagai pendeta GKJ Gondokusuman Yogyakarta pada 29 April 1926.