Taman Bandungan, Urai Kemacetan
Oleh: Suyito Basuki
Bagi para pemudik yang pulang ke daerah asal sekitaran Kabupaten Semarang, bisa meluangkan hari cuti lebaran untuk piknik ke tempat-tempat wisata yang ada di daerah Bandungan Kabupaten Semarang. Â Di daerah ini terdapat wisata Candi Gedongsongo, Taman Bunga Celosia dan lain-lain. Â Di Bandungan juga banyak tersedia hotel atau penginapan yang bisa menjadi tempat transit untuk mengeksplorasi berbagai tempat wisata yang ada.
Pangkal Kemacetan
Dulu kalau berpikir tentang Bandungan, tentu berpikir juga tentang kemacetan. Â Jika kita dari arah Semarang, saat sampai di pertigaan yang mengarah ke Semarang, Ambarawa dan Gedongsongo, di lokasi pertigaan itu, dulu terdapat sebuah pasar, Pasar Bandungan namanya. Â
Di pasar itu dijual sayuran, bahan-bahan pokok makanan, pakaian, buah-buahan dan lain-lainnya. Â Banyaknya pembeli lokal maupun wisatawan, serta para pedagang sayur dan buah untuk kulakan, menjadikan pasar yang relatif kecil itu menjadi sangat ramai. Â Kendaraan-kendaraan pick up pengangkut sayur dan barang banyak parkir dan berseliweran di lokasi itu, belum lagi kendaraan-kendaraan para wisatawan.
Tambahan pula, di sudut pertigaan, tepatnya di depan kantor Kecamatan Bandungan, terdapat deretan pedagang bunga yang sudah ditaruh di pot kecil-kecil, seperti tanaman kaktus, begonia dan lain-lain. Â Deretan pedagang itu yang membentuk kios panjang, menutupi wajah kantor Kecamatan Bandungan. Â
Selain itu, deretan kios pedagang bunga itu juga menciptakan kemacetan. Â Karena para pembeli memarkir mobil atau motor di depan kios-kios itu, sehingga kendaraan yang mengarah ke Gedong Songo atau Sumowono tidak dapat berjalan lancar saat berusaha melewati daerah perkiosan bunga itu. Â Hal ini kemudian menjadikan kemacetan dan menjadi sangat ekstrim kemacetannya di saat akhir pekan atau di hari-hari raya seperti sekarang ini.
Proyek Ruang Terbuka Hijau
Dalam rangka melaksanakan proyek Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kementrian PUPR, maka April 2021 dilaksanakan pembangunan taman pada Pasar Bandungan. Â Sementara itu, para pedagang Pasar Bandungan yang terdiri berkisar 454 pedagang direlokasi ke tempat yang baru, yakni di desa Jetis, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Â Jarak dari pasar lama Bandungan berkisar 1 kilometer. Â Dari pasar Bandungan yang lama, jalan turun ke arah Ambarawa.
Menurut  Kepala DPU Totit F Oktoriyanto, pada saat rapat koordinasi (rakor) penataan kawasan wisata Bandungan, bahwa seluruh desain dan pengerjaan RTH oleh kementrian PUPR. Pemprov Jateng dalam hal ini juga ikut andil, dengan melebarkan jalan lingkar eks Pasar Bandungan dengan anggaran sebesar 10 miliar.  Menurut Totit lebih lanjut, Taman Bandungan nantinya akan berupa taman pasif, sehingga tidak bisa diakses oleh warga.  Akses masuk bagi pejabat, menurutnya akan dibuat terowongan di dekat Kantor Lurah Bandungan. (jateng.medgo.id/18 Desember 2020)
Kebijakan untuk membuat Taman Bandungan menjadi taman pasif yang artinya tidak bisa dikunjungi warga, memang tepat. Â Sebab jika warga diijinkan mengunjungi taman tersebut, maka akan terjadi kemacetan lagi seperti saat Pasar Bandungan masih berlokasi di tempat itu. Â Oleh karenanya jika melihat Taman Bandungan secara detail, maka pagar pembatas yang melingkari taman itu, tidak dibuat pintu masuk. Â Pagar tersebut berfungsi sebagai pembatas yang melingkupi taman itu. Â Ada memang jalan trotoar yang melingkari taman itu. Â Pengunjung hanya berkesempatan melihat atau selfie-selfie di luar taman.Â
Melegakan Pandangan
Bagi pengunjung wisata Bandungan, saat melintas di pertigaan yang sekarang telah dibangun Taman Bandungan tersebut, kesan pertama adalah pandangan yang lega. Â Saat di daerah itu terdapat bangunan pasar, setiap kali sampai di situ, kesannya memang kumuh, padat dan sumpeg.Â
Dada memang rasanya sesek kalau sudah sampai di daerah itu karena harus sabar dengan kemacetan jalan dan kendaraan yang terparkir sembarangan di pinggir jalan. Â Kendaraan mobil yang sering lewat di daerah itu, tentu harus sering pula mengganti kampas koplingnya akibat kampas kopling yang harus terus digunakan untuk menahan kendaraan supaya tidak mundur ke belakang, sementara harus maju sedikit demi sedikit di belakang kendaraan di depannya, Â karena kemacetan di tanjakan yang cukup curam.
Kios-kios pedagang bunga pot di depan Kecamatan Bandungan pun juga sudah dibersihkan, sehingga muka kantor Kecamatan Bandungan dapat terlihat jelas. Â Di samping itu, kendaraan yang berjalan ke arah Candi Gedongsongo, ataupun ke Temanggung melalui Sumowono dapat berjalan lancar. Â Semoga taman wisata Bandungan semakin diminati dengan lancarnya arus lalu lintas ini. Â Ayolah memanfaatkan cuti lebaran dengan mengunjungi obyek-obyek wisata di Bandungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H