Ngronde Lagi Meski Tanpa Boby
Oleh: Suyito Basuki
"Ayo kita ngronde lagi," telpon Budi dari kota seberang. Â Budi adalah salah satu anggota geng belajar kami. Â Waktu kami sekolah di sekolah lanjutan atas, kami membuat geng belajar Babnos. Â Kata Babnos itu singkatan dari anggota geng, yakni: Budi, Agus, Boby, Tono dan Suro. Â
Kegiatan kami waktu itu kumpul untuk belajar, menghafal pelajaran dan mengerjakan tugas ketrampilan bersama-sama. Â Karena menjadi geng ini, aku bisa tahu rumah Budi karena aku ke rumahnya untuk minta bantuan ibu Budi menjahitkan tugas membuat baju. Â Waktu itu ada pelajaran ekstra kurikuler ketrampilan membuat baju di sekolah.
Rusman, ketua kelas kami nampaknya iri dengan kebersamaan kami. Â Mungkin masalah kedekatan kami dengan Ina, kembang kelas yang pintar dan cantik itu. Â Tiba-tiba saja Rusman menantang kami berkelahi. "Ayo Suro, kamu dengan keempat gengmu itu lawanlah aku," katanya padaku . Â Rusman perawakannya tinggi serta dia mengikuti kegiatan olah raga beladiri karate di sekolah. Â
Aku secara diam-diam juga mengikuti olah raga bela diri pencak silat di sebuah perguruan silat di kota tempat kami belajar ini. Â Tetapi rasanya aneh kalau kami bertengkar gara-gara masalah sepele ini. Â Akhirnya kami menjauh dari Ina, supaya tidak ada masalah antar kami dengan Rusman.
Kami geng Babnos setelah lulus melanjutkan kuliah dan bekerja di berbagai kota. Â Setelah 30 tahun berpisah, kami bertemu dalam reuni sekolah. Â Aku termasuk orang yang bahagia bisa bertemu dengan rekan-rekan semasa sekolah lanjutan dulu terutama bisa ketemu geng belajar Babnos lagi. Â Kami semua sudah berumur setengah abad lebih. Â Setelah acara reuni itu, kami ketemu lagi. Â Berlima kami minum ronde yang memang menjadi kuliner khas di kota ini.
Aku sebutkan ya satu persatu geng belajar Babnos.Â
Yang pertama Budi. Â Budi saat ini menjadi kepala sekolah SD di kota ini. Â Istrinya cantik memakai hijab. Â Budi juga mempunyai usaha toko yang menjual alat-alat rumah tangga, termasuk meubel kebutuhan rumah tangga. Â Belum lama ini Budi sakit stroke, masuk rumah sakit untuk perawatan kesehatan. Â Sekarang sudah sembuh, sudah kembali beraktifitas mengajar dan jualan di tokonya.Â
Yang kedua Agus. Â Agus juga menjadi kepala SD di kotanya. Â Agus suka sekali lagu-lagunya Ebiet sama dengan aku. Â Kesukaannya dulu kemana-mana bawa gitar. Â Berpacaran dengan Lies rekan sekelasku, namun akhirnya gagal. Â Lies lebih memilih laki-laki yang lebih muda darinya dan jauh lebih muda daripada Agus.Â