Putera Ratu Shima tersebut harus menjalani hukuman potong anggota badan yang menyenggol  atau tersenggol benda tersebut.
Pada awalnya, kerajaan Kalingga ini diperkirakan ada di dataran Dieng Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah. Â
Namun saat ditemukan benda-benda kuno yang berupa perhiasan kerajaan, termasuk di dalamnya cincin-cincin cap kerajaan Ratu Shima di desa Drojo (Donorojo?), salah satu desa yang menjadi bagian dari Kabupaten Jepara Jawa Tengah ini, sehingga kemudian diperkirakan bahwa Kerajaan Kalingga ini teletak di Jepara, bukan lagi di Dieng Wonosobo.Â
Di Kabupaten Jepara saat ini terdapat kecamatan yang bernama Keling. Â Ada kemungkinan juga bahwa "keling" ini ada kaitannya dengan istilah "kalingga" yang digunakan untuk kerajaan Ratu Shima tersebut.
Di dalam patung 3 wanita tersebut, Ratu Shima diwujudkan dalam bentuk patung seorang wanita yang bermahkota penguasa kerajaan dan menggenggam keris yang diacungkan tegak lurus.
Barangkali ini untuk menggambarkan keberanian Ratu Shima dalam menegakkan keadilan dan kebenaran di negara Kalingga saat itu. Â
Hal yang patut diteladani penguasa baik tingkat daerah maupun tingkat nasional dalam melaksanakan pemerintahannya. Â
Jangan pernah pilih kasih dalam menegakkan keadilan dan kebenaran dalam pemerintahannya.
Ratu Kalinyamat
Dalam patung tiga wanita itu, Kalinyamat digambarkan seorang wanita yang tengah menarik busur panah. Â Hal ini untuk menunjukkan jiwa keprajuritannya dalam melawan bangsa kolonial Portugis kala itu. Â
Ratu Kalinyamat mendapat julukan dalam bahasa Portugis: Rainha de Japara, senhora paderosa e rica, Ratu Jepara seorang wanita kaya dan berkuasa.