Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lawan Hoaks! Kebangkitan Yesus Bukan Isapan Jempol, Tetapi Sebuah Fakta

17 April 2022   06:44 Diperbarui: 17 April 2022   11:19 1523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak tersebut kemudian masuk kampung dan memberikan tantangan  sebagai berikut.  Anak kecil tadi berkata menantang orang-orang di kampung untuk bisa mencabut sebuah lidi yang ia tancapkan di tanah.  Ternyata semua orang, baik dewasa maupun anak kecil, baik perorangan maupun kelompok tidak bisa mencabut lidi tersebut.  

Hanya anak kecil jelmaan Baru Klinting tadi ternyata yang bisa mencabut lidi tersebut.  Dari lubang bekas lidi itu ditanam, muncratlah air, semakin lama semakin membesar keluarnya air, sehingga menjadilah sebuah rawa yang menenggelamkan kampung yang berisi orang-orang itu.  Sehingga jadilah sebuah rawa yang disebut Rawa Pening sampai sekarang ini.

Di Bondo, dusun Ngelak Mulyo Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara dekat tempat saya melayani di sebuah gereja, ada sebuah petilasan yang pada hari tertentu banyak didatangi orang untuk berziarah.  

Menurut cerita, petilasan itu ada kaitannya dengan mbah Suta.  Konon mbah Suta itu teman karib dari Kyai Tunggul Wulung, pendiri pasamuwan Kristen desa Bondo.  Kyai Tunggul Wulung sering bercakap-cakap dengan mbah Suta ini.  Suatu ketika, menurut dongeng, mbah Suta ini mendengar suara sebuah burung perkutut.  

Mbah Suta sangat terkesima dengan suara burung perkutut yang amat merdu itu.  Kemudian mbah Suta ingin menangkapnya.  Kemana pun burung perkutut itu terbang diikutinya.  

Sampailah burung perkutut itu di sebuah tempat di pinggir pantai yang sekarang dikenal pantai Ngelak Mulya itu.  Di tempat itulah kemudian baik burung perkutut maupun mbah Suta kemudian menghilang.  Sehingga barangkali itulah alasan di tempat tersebut dibuatlah sebuah petilasan.  

Konon lagi, meski mbah Suta sudah tidak bisa lagi dilihat oleh mata, tetapi Kyai Tunggul Wulung masih juga kelihatan bercakap-cakap dengan mbah Suta.  Pertanyaannya, fakta atau fiktif cerita di atas, baik Rawa Pening maupun mbah Suta?  Nyata atau dongeng? Kita bisa menilai sendiri.

Saksi-Saksi dan Sikap Hidup Sebagai Bukti

Rasul Petrus adalah "saksi mata" dari kehidupan, kuasa, kematian, kebangkitan dan kenaikan Tuhan Yesus Kristus.  Tentang kebangkitan itu sendiri, Rasul Paulus pun mencatat bahwa kebangkitan Kristus itu adalah fakta.  Dalam 1 Korintus 15:4-8 disebutkan saksi-saksi yang melihat kebangkitan Yesus itu yakni: Petrus/ Kefas, ke-12 murid, 500 orang percaya yang saat itu banyak yang masih hidup yang bisa dicros chek kebenaran kebangkitan itu, Yakobus, para rasul dan Paulus!  Tidak ada yang meragukan kebangkitan Yesus!

Rasul Paulus menyebutkan bahwa jika saja kebangkitan Yesus tidak nyata, maka sia-sialah imannya, sia-sialah pengorbanan dirinya dalam pelayanan kepada Tuhannya.  Kenyataannya, Rasul Paulus dan para rasul lainnya membaktikan diri dengan sepenuh hati kepada Tuhannya.  Rasul Paulus, Rasul Petrus dan rasul-rasul yang lain memberitakan berita suka cita keselamatan dari Yesus Kristus, mereka lakukan hingga akhir usia mereka. 

Blog http://katolisitas-indonesia.blogspot.com/ menyebutkan bahwa Eusebius menulis tentang kematian para murid dan telah ditelusuri seorang sejarawan Schumaker kebenarannya. Disebutkan kematian para murid Tuhan oleh Eusebius antara lain seperti ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun