Seorang rekan yang sekarang ini menjadi seorang dosen di sebuah perguruan tinggi negeri di Semarang dan bergelar doktor (S3), saat mahasiswa S1, ia rajin menulis resensi buku. Â Dia mengirimkan naskah-naskah resensi bukunya ke berbagai media massa. Â Dari honorarium penulisan resensi buku itulah dia bisa melanjutkan kuliahnya hingga selesai.
Selain keuntungan tersebut di atas, seorang penulis resensi saat mengerjakan tugasnya, ia bagaikan peribahasa: sambil menyelam minum air. Â Dengan ia membaca dan menimbang serta menilai buku yang dibacanya, ia akan mendapatkan informasi dan pengetahuan dari buku tersebut. Â Dengan demikian, ia juga dapat belajar cara penulisan buku dan pengembangan kalimat dari buku itu. Â
Hal ini akan sangat berguna dalam karya penulisannya sendiri, entah menulis resensi atau buku, sehingga tulisannya menjadi lebih efektif. Â Dengan demikian karangan atau bukunya menjadi berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya para pembaca.
Menulis Resensi, Dapat Kiriman Buku
Oleh: Suyito Basuki
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H