Berikut kesan rekan-rekan yang tercatat di akun FB saya tentang Masjid Demak yang legendaris yang pernah mereka kunjungi. Subandi Pamungkas (58) seorang guru SD di Ambarawa Kabupaten Semarang yang juga pencipta lagu "Srabi Ngampin" ini memberi kesan bahwa bangunan masjid bagus sampai hari ini sehingga dapat disaksikan generasi sekarang ini. Â
Naomi Mee (54) seorang guru PAK yang tinggal di Berbah Sleman Yogyakarta terkesan dengan Masjid Agung Demak, katanya, "Megah, besar, luas, bersih, dan bisa untuk wisata juga, ada banyak yang jualan di sekitar masjid." Â
Kristiyanto Solo (53), guru mapel kimia yang menjabat Wakasek Urusan Penjaminan Mutu SMA Negeri Ngemplak Boyolali yang belum lama mengunjungi Masjid Agung Demak bersama rekan-rekan guru MGMP Kimia ini menyatakan berkesan dengan Masjid Agung Demak. Â "Di belakang masjid Demak ada makam orang-orang penting di Kesultanan Demak dulu. Anehnya bentuk panjang makam berbeda-beda. Â
Di sebelah kiri masjid ada museum, koleksi yang menarik ada "saka" / tiang mula-mula. Â Konon saka ini ditebang Sunan Kalijaga dari hutan jati di Kedungjati (sebelah utara Salatiga) dihanyutkan di sungai Tuntang sampai Demak," demikian ujarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H