Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jendral Andika Perkasa Buka Peluang Keturunan PKI Menjadi Prajurit TNI

31 Maret 2022   12:10 Diperbarui: 31 Maret 2022   12:13 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panglima TNI, Jendral Andika Perkasa (Sumber Foto: kompas.tv)

Apa yang dilakukan oleh Panglima TNI Jendral Andika dengan mencabut larangan anak PKI untuk menjadi prajurit TNI ini sangat berpotensi lebih mempersatukan anak bangsa.  Era pasca Jendral Andika mencabut larangan ini, akan sedikit demi sedikit menghilangkan trauma masyarakat terhadap ketakutan pada anak keturunan PKI.  Masyarakat akan semakin memahani bahwa ajaran PKI tidak lagi laku di banyak negeri asal ajaran itu sendiri.  Bahkan Uni Soviet sebagai biangnya partai komunis pun sudah hancur dan saat ini negara-negara yang dulu menjadi bagian dari Uni Soviet, seperti Rusia dan Ukraina saling berperang.  Hal ini antara lain juga menunjukkan bahwa ajaran komunis tidak melahirkan negara-negara yang damai, melainkan negara yang terus menerus bermusuhan.

Bagi anak-anak muda yang disebut keturunan orang tua atau keluarga PKI, kesempatan yang diberikan oleh Jendral Andika Perkasa ini hendaknya disambut dengan baik dan tidak disia-siakan.  Ini momentum bagi mereka untuk menunjukkan bahwa meski orang tua atau keluarga mereka memiliki sejarah kelam dalam perpolitikan di Indonesia, mereka tidak harus sama dengan orang tua atau keluarga mereka. Hendaknya mereka memiliki pilihan politik sendiri, yakni ingin berguna dan bermanfaat untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi negara yang maju, berkembang, kuat dalam pertahanan dan ekonomi, teknologi serta dihormati oleh negara-negara tetangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun