Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Oh Mariupol yang Luluh Lantak nan Malang

25 Maret 2022   04:40 Diperbarui: 25 Maret 2022   04:43 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota Mariupol Ukraina (Sumber Foto: mediaindonesia.com)

Oh Mariupol yang Luluh Lantak nan Malang

(bagi kamu yang selalu bertempik: Uraaa)

Oleh: Suyito Basuki

Oh Mariupol  yang luluh lantak nan malang

Segala bangunanmu berserak bagai ilalang padang

Serombongan anak kecil manis dengan dada berdetak saling tanya bersijingkat

Bagaimana gedung bertingkat bisa hancur berkeping rata tanah bagai dimakan ngengat

Gegara bunyi gelegar roket semalam, bisa sedetik sekejap mengubah kodrat?

Sejarah telah berputar ke titik nadir,

Mengayun gelisah karena ulah para pemikir pandir

Segala kenangan dan peradaban menggelepar di bawah pohon oak tua

Tak lagi makhluk dapat beranjak

Karena kaki tiba-tiba menjadi kaku, tubuh ngilu, tak lagi bisa bergerak

Oh Mariupol yang luluh lantak nan malang

Meski wajahmu tak lagi menawan

Kerna di sudut-sudut kotamu bertumpuk reruntuhan

Ada juga wajah manusia terbelalak tak bisa lepas dari himpitan

Serta di tengah malam terdengar galau suara jeritan kadang halus desahan

Dibawa angin senja yang tak lagi punya tujuan

Namun kau diincar, jadi rebutan para pria jalang yang menyandang revolver dan pedang

Meski tubuhmu semakin jelaga bagai arang

Tetapi kau perawan bertubuh telanjang dengan susu menantang

Senyummu di masa lalu, saat pualam kulitmu tak bisa mereka lupakan, selalu membayang

Desahmu yang kesakitan malah bangkitkan libido liar, sebabkan mereka semakin kesetanan

Wahai Mariupol  yang dulunya jelita,

Dengan  kerdap-kerdip lampu dan tawa penduduk kota

Haruskah kau akan jatuh seperti dua saudaramu Kherson dan Nova Karkhovka

yang telah rebah terpaksa di pelukan para dursila?

Oh Mariupol yang luluh lantak nan malang

Nasibmu tak lagi menentu

Sampai kapan kau kan bisa bertahan

Menunggu perjaka tampan pujaan

Tak jua hadir sebagai pahlawan

Padahal hati dan cintamu telah utuh kau serahkan

Di bawah pohon oak tua belum lama kalian berpagut penuh nafsu berciuman

Oh Mariupol yang luluh yang lantak nan malang

Serombongan anak kecil manis masih bersijingkat 

Sambil mengeja papan nama gedung di depan 

Kaki mereka melangkah penuh keraguan

Sesaat suara roket menggelegar di samping anak-anak itu bersebelahan

Tiba-tiba sebuah lobang jurang menganga 

Dan serombongan anak kecil manis itu tak tahu lagi, entah berada di mana

Jepara Bumi Kartini, 24 Maret 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun