Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Truk ODOL Bisa Bikin Jalan Jebol

4 Maret 2022   08:19 Diperbarui: 12 November 2024   18:48 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Truk tronton dengan muatan menjulang melebihi kapasitas seharusnya, berjalan pelan.  Truk dengan 10 ban dengan  3 sumbu dengan posisi ban 2-4-4 itu seolah tidak mau didahului oleh kendaraan lain.  Jalannya agak ke tengah.  Hal ini menyebabkan kendaraan mobil dan motor seperti ular panjang di belakangnya. 

Pemandangan seperti  ini sudah menjadi suguhan sehari-hari.  Jepara yang terkenal dengan julukan sebagai kota ukir, menghasilkan barang-barang yang berupa meubel rumah tangga dan karya ukiran yang didistribusikan ke luar kota bahkan sampai ke luar negeri.  

Alat transportasi untuk mendistribusikan hasil kerajinan meubel dan ukir itu selain truk tronton, juga truk jenis fuso, colt diesel engkel, truk pick up bahkan sampai truk trailer yang di daerah kami disebut truk kontainer karena membopong kontainer atau peti kemas.

Truk tronton yang memuat barang hingga 10 ton itu terbilang wajar, karena memang  kapasitas muatan bisa ditolerir hingga 10 ton.  Tetapi persoalannya kalau muatannya melebihi kapasitas, misal ditumpangi dengan barang hingga 15 ton misalnya, bukankah ini menjadi masalah?  

Barangkali inilah truk yang disebut truk ODOL, yakni truk yang memilki over load dan over dimension.  Secara ekonomis memang truk ODOL menguntungkan bagi produsen dan mungkin konsumen.  Bagaimana tidak menguntungkan? 

Misal truk tronton dengan kapasitas 10 ton tadi diberi muatan hingga 15 ton, bukankah ada kelebihan muatan 5 ton yang boleh dikata diangkut dengan cuma-cuma?  

Taruhlah misal harga sewa truk tronton rute Jabodetabek ke Denpasar dengan jarak 473 Km dipatok Rp. 11.800.000. (deliveree.com)  Jika muatan truk tronton menjadi 15 ton, maka jelas sudah bisa berhemat 50 prosen dari harga sewa kendaraan.  

Pengusaha bisa berhemat Rp. 5.900.00,- untuk sekali jalan, di luar biaya operasional yang dikeluarkan untuk sopir dan crew.  Lumayan bukan?

Tetapi yang tidak dipikirkan oleh pengusaha itu adalah dampak negatif yang dihasilkan dari truk ODOL-nya.  Truk yang melebihi kapasitas muatan, cenderung sulit dikendalikan ketika berjalan di tikungan.  

Manuver yang sering dilakukan truk dengan kelebihan muatan ini adalah, di jalan tikungan, truk tidak berani berjalan di tepian jalan.  Truk akan bermanuver di tengah jalan, sehingga ini yang menyebabkan kendaraan di belakangnya menjadi seperti ular yang panjang.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun