Apakah tulisan-tulisan yang dihasilkan  tidak berdampak negatif terhadap lingkungan, yang dapat melahirkan protes masyarakat pembacanya?  Kalau menulisnya dengan niatan baik demi memajukan pengetahuan masyarakat dan tidak mengeksploitasi  unsur-unsur yang memicu pertentangan sara (suku, antar ras dan agama) dan golongan, maka saya kira akan aman-aman saja. Daripada beternak kalkun, mengapa tidak beternak tulisan saja?  Kabarnya sih jika ditekuni usaha "peternakan tulisan" itu, akan menghasilkan finansial juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H