Mohon tunggu...
Suyitno Suyitno
Suyitno Suyitno Mohon Tunggu... Dosen - Founder Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Tijarotul Qur'aniyah Sukoharjo

Alhamdulillah, bisa bermanfaat bagi yang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Santri Tanpa Tujuan: Antara Kebingungan dan Kejutan

6 Oktober 2024   08:06 Diperbarui: 6 Oktober 2024   09:14 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- - " " .

"Telah mengabarkan kepadaku Abu Ghassan Al-Mismari, telah mengabarkan kepada kami Utsman bin Umar, telah mengabarkan kepada kami Abu Amir, yaitu Al-Khazzaz, dari Abu Imran Al-Jauni, dari Abdullah bin Ash-Shamit, dari Abu Dzar, dia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadaku: 'Janganlah kamu meremehkan kebaikan sedikit pun, meskipun hanya kamu bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang cerah."  (HR. Muslim)

Melalui tugas-tugas sederhana ini, santri mulai belajar tentang pentingnya memiliki tujuan, sekecil apapun itu. Teori Goal-Setting dari Edwin Locke juga relevan di sini, bahwa memiliki tujuan yang jelas, meski kecil, dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas seseorang.

Cerita ini memberi kita pelajaran berharga. Ketika remaja tampak bingung dan tidak memiliki arah, bukan berarti mereka malas atau tidak peduli. Bisa jadi, mereka hanya belum menemukan minat dan potensi mereka. Oleh karena itu, pendidikan yang baik harus memperhatikan hati, akal, dan kemampuan individu, serta membimbingnya secara bertahap.

Dengan bimbingan yang tepat, seperti kisah santri ini, ketidakpastian bisa berubah menjadi pencarian makna dan tujuan hidup. Dan terkadang, jawabannya sesederhana menemukan "bis" yang mereka sukai! Jadi, ketika menemukan santri yang bingung, jangan cemas dulu---siapa tahu, dari hal kecil ini, impian besar akan tumbuh dan berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun