- - " " .
"Telah mengabarkan kepadaku Abu Ghassan Al-Mismari, telah mengabarkan kepada kami Utsman bin Umar, telah mengabarkan kepada kami Abu Amir, yaitu Al-Khazzaz, dari Abu Imran Al-Jauni, dari Abdullah bin Ash-Shamit, dari Abu Dzar, dia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadaku: 'Janganlah kamu meremehkan kebaikan sedikit pun, meskipun hanya kamu bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang cerah." Â (HR. Muslim)
Melalui tugas-tugas sederhana ini, santri mulai belajar tentang pentingnya memiliki tujuan, sekecil apapun itu. Teori Goal-Setting dari Edwin Locke juga relevan di sini, bahwa memiliki tujuan yang jelas, meski kecil, dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas seseorang.
Cerita ini memberi kita pelajaran berharga. Ketika remaja tampak bingung dan tidak memiliki arah, bukan berarti mereka malas atau tidak peduli. Bisa jadi, mereka hanya belum menemukan minat dan potensi mereka. Oleh karena itu, pendidikan yang baik harus memperhatikan hati, akal, dan kemampuan individu, serta membimbingnya secara bertahap.
Dengan bimbingan yang tepat, seperti kisah santri ini, ketidakpastian bisa berubah menjadi pencarian makna dan tujuan hidup. Dan terkadang, jawabannya sesederhana menemukan "bis" yang mereka sukai! Jadi, ketika menemukan santri yang bingung, jangan cemas dulu---siapa tahu, dari hal kecil ini, impian besar akan tumbuh dan berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H