Pada masa ini remaja mulai lebih luas, mantap, dari dewasa dalam ruang lingkup penghayatannya. Ia lebih bersifat ‘menerima’dan ‘mengerti’ bahkan sudah mulai menghargai sikap orang/pihak lain yang mungkin sebelumnya ditolak. Memiliki karier tertentu dan sikap kedudukan, kultural, politik, maupun etikanya lebih mendekati orang tuanya. Bila kondisinya kurang menguntungkan, maka dalam masa adolesensi akhir ini, akan mempengaruhi tahap kesulitan jiwanya. Remaja dalam kondisi ini memerlukan bimbingan dengan baik dan bijaksana, dari orangtua dan orang di sekitarnya.Â
Berdasarkan pendapat ahli psikologi yang telah dikemukakan dapat kita pahami bahwa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak kemasa dewasa. Pada masa ini seseorang remaja tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Karena masa ini remaja telah mengalami berbagai perubahahan mengenai dirinya baik perkembangan fisik maupun fisikologis. Adapun ciriciri masa remaja dapat disimpulkan sebagai periode yang penting, periode perubahan, peralihan, usia yang bermasalah, pencarian identitas, usia yang menimbulkan ketakutan, masa yang tidak realistik dan ambang masa kedewasaan.
Kesimpulannya adalah komunikasi dalam sebuah keluarga merupakan sarana orang tua dan anak untuk bisa saling memahami dan bertukar pikiran. Adanya komunikasi yang baik antara anak dengan orang tua akan memberikan dampak positif pada tumbuh kembang dan psikologis anak. Keluarga harus dijadikan wadah untuk membicarakan hal-hal yang terjadi pada setiap individu, komunikasi yang dijalin merupakan komunikasi yang dapat memberikan suatu atau saling mengisi kepada setiap anggota keluarga lainnya. Dengan adanya komunikasi, permasalahan yang terjadi diantara anggota keluarga dapat dibicarakan dengan mengambil solusi terbaik. Bagi seorang anak, komunikasi dalam keluarga dianggap sebagai pengalaman pertama yang dijadikan bekal dalam memposisikan atau menempatkan diri dalam masyarakat. Orangtua dalam sebuah keluarga menjadi figur bagi anak dalam segala hal seperti sikap, perilaku, tuturkata yang terbentuk karena peran orangtua. Dalam kelurga, proses komunikasi yang terjadi adalah komunikasi interpersonal. Kegiatan komunikasi interpersonal merupakan kegiatan individu yang dilakukan dalam kehidupan sehari sebagai makhluk sosal. Hampir waktu yang digunakan oleh individu dalam kesehariannya adalah untuk berkomunikasi dengan individu yang lain. Oleh karena itu, kemampuan berkomunikasi, merupakan kemampuan yang mendasar, akan tetapi sering kita mengalami perbedaan pendapat, ketidaknyamanan situasi atau bahkan terjadi konflik. Melihat kondisi seperti ini, manusia baru akan menyadari betapa pentingnya pengetahuan tentang bagaimana cara berkomunikasi yang positif dan efektif. Pada hakekat komunikasi keluarga dilaksanakan sebagai upaya untuk menciptakan keluarga yang saling mengenal dan saling memahami sesama anggota keluarga sehingga dari situ dapat tercipta suasana yang harmonis dalam keluarga tersebut. Untuk mencapai sasaran komunikasi seperti itu, iklim dan kondusifitas keluarga yang harmonis sangat berpengaruh pada sebuah komunikasi keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H