[caption caption="Ragam Jenang Nusantara"][/caption]Demikian salam dari ketua panitia Festival Jenang Solo, Mayor Haristanto saat pembukaan Festival Jenang Solo pagi ini di kawasan koridor budaya Ngarsopuro. Panitia tahun ini mengambil tema Ragam Jenang Nusantara. Tema ini diambil sebagai upaya untuk menyatukan perbedaan dan membangun kebersamaan lewat jenang. Diharapkan dengan digelarnya Festival Jenang ini berbagai daerah akan lengket, bersatu, dekat satu sama lain, saling memahami dan menghargai keberagaman.
[caption caption="Bagi-bagi jenang di Festival Jenang Solo"]
[/caption]Festival Jenang Solo digelar selama empat hari mulai 14 hingga 17 Februari 2016. Ada setidaknya 15 daerah yang bergabung dalam acara ini : Pekalongan-Batang, Banyumas, Kalimantan Barat, Sumatra Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Timor Leste, Lampung, Papua, Jambi, Aceh, Kepulauan Riau dan Banten. Masing-masing membawa kekhasan jenang masing-masing, Banyumas misalnya, menghadirkan jenang jaket. Kata jaket sendiri merupakan singkatan dari jenang ketan.
Jenis jenang ini selalu ada di setiap khajatan di daerah Banyumas. Lain lagi dengan Kalimantan Barat, disana jenang lebih dikenal dengan bubur. Nah di festival kali ini mereka menghadirkan bubur pedas. Walaupun nama makanannya pedas, bukan berarti pedas yang sesungguhnya. Namun ternyata kata pedas ini diberikan karena bubur ini menggunakan campuran 40 jenis sayur-mayur yang memperkuat statemen kata "pedas", salah satunya yakni pakis.
Sementara itu Papua menghadirkan bubur Papeda. Papeda merupakan makanan berupa bubur sagu khas papua yang biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau mabara yang dibumbui dengan kunyit. Fransina, perwakilan dari Papua menyatakan sangat mendukung acara ini “Acara Festival Jenang ini akan menjadi media untuk mengenalkan Papua. Tanggal 14 dan 17 perwakilan Papua akan menampilkan kesenian asli Papua” ujarnya.
[caption caption="Ragam jenang nusantara"]
Berbagai jenis jenang akan disajikan di 100an stand mulai dari stand daerah, 51 stand PKK hingga stand dari hotel, restoran dan lain-lain. Berbagai jenis jenang yang akan dibagikan diantaranya: Jenang Wonobodro dan sirsak (Pekalongan-Batang), Jenang Jaket (Banyumas), Bubur Pedas (Kalimantan Barat), Bubur Kampium dan Teh Talua Babua Kampium (Sumatera Barat), Jenang Bagunting (Kalimantan Selatan), Jenang Marhaban (Kalimantan Timur), Lempok (Sumatera Selatan, Jenang Campur (Magetan), Sasoro Kaldu Manu (Timur Leste), jenang Senok Dukhiyan (Lampung), Papeda (Papua), bubur Kacang Hijau Durian (Jambi), Bubur Aceh (Aceh), jenang Intan Pecah Mutiara (Riau), Dodol dan Kue Keranjang Ny. Lauw (Tangerang) serta puluhan jenis jenang lainnya yang disiapkan oleh PKK kota Surakarta.
Berikut jadwal lengkap Festival Jenang Solo 2016 :
Minggu, 14 Februari 2016 pukul 06.00 – 09.00 WIB
Venue : Perempatan Ngarsopuro – Solo Car Free Day
Demo masak besar 7 rasa, wajan besar
Atraksi seni Budaya Nusantara
Pameran Foto Jumbo Festival Jenang 2015
Lomba Foto (dibuka sampai 17 Februari 2016, terbuka untuk umum)
Peresmian oleh Pj. Walikota Surakarta
Senin, 15 Februari 2016 pukul 08.00 – 11.00 WIB
Venue : Omah Sinten dan Koridor Budaya Ngarsopuro
Workshop masak Jenang Bahari bersama 100 anak SD
Bladahan, resik-resik Ngarsopuro, nyapu dan ngepel
Selasa, 16 Pebruari 2016 pukul 08.00 – 12.00 WIB
Venue : Omah Sinten
Workshop masak Jenang Bahari bersama 100 anak TK
Sarasehan bersama siswa SMA : Bhinneka Tunggal Jenang