[***Di setiap sekatnya ada jalan kecil yang dihiasi batu kecil warna putih. Segala hijau-kehijauan itu terkumpul dan ditangkap sekolam air jernih yang kemudian memantulkan kembali hijaunya. SEUMPAMA laut yang di permukaan airnya dijubeli plankton-plankton sahaja. Ujung-ujung sinar matahari menerabas masuk, namun tercegat di permukaan kolam, terhenti di situ.]
Atau…
[***Saat bersamaan bola-bola mata Chantika ternyata juga dirundung penasaran terhadap karyawan abahnya yang satu ini, ia juga mencuri-curi pandang. Brakkk-Dwarrrr! SEUMPAMA komet Shoemaker-Levy9 bertabrakan dengan Jupiter, bola-bola mata itu pun saling tertumbuk, kemudian meledak hebat, menggemparkan semesta. Aih, sungguh dosa! Elko pun kalang kabut mencari perlindungan, ke nanan salah, kiri juga. Sedangkan Chantika cukup berlindung dengan menenggelamkan wajahnya lebih dalam.]
Dan seterusnya……
Satu yang ingin saya tekankan di sini, bahwa semua informasi, sesederhana apapun informasi tersebut, dapat kita gunakan untuk memperkaya tulisan kita menjadi tulisan yang lebih bergizi. Hanya tahu kataDeutro Melayu, misalnya, itupun sangat bisa mempercantik tulisan kita.
[***….Tulang-tulang rusuknya tampak jelas, hanya terbungkus kulit tipis berpigmen ras Deutro Melayu.]
Akhirnya, ingin sekali saya tegaskan, bahwa pengetahuan dapat diperoleh dari mana saja, dan janganlah ragu memasukkan informasi atau pengetahuan tersebut ke dalam tulisan fiksi yang sedang kita kerjakan. Namun demikian, kita juga harus yakin benar dengan informasi atau pengetahuan yang kita dapatkan, pengetahuan tersebut harus benar-benar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, bukan pengetahuan yang sepintas dengar dan kebenarannya disangsikan.
WITH LOVE,
Suyatna Pamungkas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H