Mohon tunggu...
Suyadi Tjhin
Suyadi Tjhin Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa

Who Moved My Cheese?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hedonisme, Kemakmuran, dan Iman Kristiani

23 Januari 2019   08:41 Diperbarui: 7 Juli 2021   18:55 2509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hedonisme dapat dikatakan lahir dari keinginan fisik atau kejatuhan manusia dalam dosa, serta ketidakmampuan manusia hidup untuk mencapai standar atau hukum Allah, demikian juga satu bentuk dari manusia yang menolak Allah sang pencipta (bdk. Rom 1: 18-32) kemudian jatuh dalam kesenangan atau hawa nafsu semata-mata dan dimana Allh membiarkan hal itu terjadi.  

Hedonisme juga satu bentuk kehidupan daging yang bertentangan dengan keinginan Roh (Gal. 5: 16-21).  Tentu kesenangan atau sukacita tidaklah salah, tetapi kesenangan atau sukacita haruslah di dalam Tuhan.

Kesimpulan

Orang Kristen kaya dan makmur tidak salah bahkan merupakan berkat dari Tuhan, tetapi kita harus berhati-hati terhadap hedonisme yang menjadi kesenangan semata-mata sebagai tujuan hidup.  

Hedonisme bertentangan dengan Firman Tuhan karena hedonisme menjadikan kesenangan manusia pribadi sebagai tujuan hidup dengan kata lain semata-mata hidup untuk memuaskan keinginan daging, sehingga manusia lupa dan menolak Tuhan atau merusakkan orang lain itulah yang tidak diperkenan oleh Tuhan.  

Orang Kristen boleh menikmati segala berkat Tuhan berupa kekayaan, tetapi bukan sebagai tujuan utama hanya untuk menyenangkan diri sendiri, memuaskan keinginan diri, memuliakan diri sendiri sebab tujuan yang tertinggi dari kehidupan orang Kristen ialah menyenangkan dan mempermuliakan Allah.  

Dengan demikian hendaknya segala kekayaan dan kemakmuran yang Allah limpahkan kita dapat pakai untuk memuliakan Allah dan kabaikan atau berkat bagi sesama.

Sumber bacaan: 

Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, Jilid II . Jakarta: OMF, 1996.

Brown, Colin.  Filsafat & Iman Kristen.  Ed. ke-1. Jakarta: Lembaga Reformed Injili Indonesia, 1994.

Copleston, S. J. Frederich.  A History of Philosophy, vol: 2, Medieval Philosophy from Augustine to Duns Scotus. New York: Image Books, 1993.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun