PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan fisik motorik pada anak usia dini berkembang sangat pesat .Oleh karena itu harus diberikan stimulus yang tepat agar dapat mencapai perkembangan yang optimal. Tak dapat dipungkiri bahwa ketrampilan motorik halus yang dimiliki setiap anak berbeda-beda, baik dalam hal kekuatan, kelincahan maupun ketepatannya. Perbedaan ketrampilan motorik halus ini dipengaruhi oleh pembawaan anak dan stimulasi yang didapatkan anak di rumah maupun di lingkungan sekolah. Lingkungan sekitar anak mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam kemampuan motorik halus. Gerakan motorik halus hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Oleh sebab itu diperlukan peran orang tua maupun guru di lembaga PAUD untuk bekerja sama dalam mengoptimalkan perkembangan motorik halus anak sehingga berkembang optimal seperti yang diharapkan guna mempersiapan anak dalam kegiatan membatik.
Berdasarkan pengamatan di TK Islami Kids Kelompok B (5-6 tahun) masih terdapat 7 anak yang belum optimal perkembangan motorik halusnya terutama dalam minat dan kreatifitas membatik masih rendah. Kondisi ini terlihat ketika kegiatan membatik anak sering berkata bosan membatik, tugas anak tidak tuntas, kreatifitas anak belum muncul cenderung tidak mau mengerjakan LKPD membatik mandirinya dan tujuan pembelajaranpun belum tercapai. Dari hasil literasi dan  wawancara yang telah dilakukan di dapat beberapa analisis eksplorasi penyebab masalah yaitu karena kurangnya guru menggunakan media yang menarik dalam mengajarkan anak membatik, guru membatasi kreatifitas anak karena menyediakan pola dalam membatik dan anak hanya menebali pola saja hal ini membuat ruang gerak anak dan kreatifitasnya terbatasi, anak tidak dapat menyalurkan idenya dalam mengembangkan kemampuan kreatifitasnya sehingga anak cenderung meniru,kurang percaya diri dengan hasil karyanya dan takut ketika melakukan sesuatu, kurangnya inovasi guru dalam memilih kegiatan membatik yang dapat menarik minat anak. Dari eksplorasi penyebab masalah di atas dapat diambil akar penyebab masalah rendahnya minat dan kreatifitas anak dalam membatik yaitu karena media yang digunakan oleh guru monoton hanya berupa LKPD sehingga anak merasa bosan dan kurang tertarik pada kegiatan ini, dan kreatifitas anak belum muncul karena guru membatasi ruang gerak anak untuk berkreasi dan menyalurkan ide/gagasan. Â
Tantangan -- tantangan yang muncul pada saat proses pembelajaran yaitu kurang banyaknya bahan alam yang disediakan oleh guru,kurangnya media tote bag karena anak ingin mencoba lebih banyak,kurangnya membarikan kesempatan pada anak dalam membawa bahan alam,kurang hati-hatinya anak dalam mempounding.
Dari akar penyebab masalah rendahnya minat dan kreatifitas anak dalam membatik di dapat beberapa alternatif solusi namun yang paling sesuai dengan kondisi yang ada yaitu penggunaan media yang monoton dan kurang menarik minat anak sehingga anak menjadi bosan dan kurang bersemangat serta kreatifitas anak belum muncul dalam kegiatan membatik.
Berdasarkan uraian di atas tertarik untuk meneliti mengenai "Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus anak dalam Menumbuhkan Minat dan Kreatifitas Membatik Melalui Kegiatan Membatik dengan Tehnik Ecoprint." Melalui membatik Ecoprint ini diharapkan anak mampu menciptakan sebuah hasil karya yang menarik dengan berbagai motif daun dan bunga yang mana anak bebas berkreasi menuangkan ide dan memilih daun dan bunga yang diinginkan. Selain itu membatik ecoprint belum pernah digunakan sehingga merupakan inovasi baru dengan bahan dari alam yang aman tentunya menarik untuk anak.
Tujuan
Tujuan dari penyusunan RTL ini adalah untuk membentuk dan meningkatkan kompetensi guru dalam bidang kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, sosial dan teknologi, diantaranya:
Menstimulasi minat anak dalam kegiatan membatik
Menumbuhkan kreatifitas anak dalam kegiatan membatik
Mencari inovasi pada kegiatan membatik
Manfaat
Manfaat  untuk anak yaitu:
- Anak lebih senang dengan kegiatan membatik
- Anak lebih bebas berkreasi dalam menuangkan ide-idenya
- Anak mempunyai kebebasan dalam memilih bahan-bahan untuk membatik
- Bahan -- bahan dari alam sangat aman untuk anak
- Manfaat untuk guru:
- Tujuan pembelajaran tercapai
- Sebagai bahan pertimbangan menjalankan suatu program untuk mengembangkan kreatifitas anak dalam kegiatan membatik
Pembahasan
Berdasarkan kajian literatur dapat disimpulkan bahwa kegiatan ecoprint ini terbukti dapat mengembangkan motorik halus untuk menumbuhkan minat dan kreatifitas anak dalam kegiatan membatik. Dimana kegiatan Ecoprint ini memberikan peluang pada anak untuk mendesain corak batik menggunakan bentuk dan warna asli dari berbagai bahan daun dan bunga. Hal ini akan mendorong anak untuk berkreasi karena mulai dari awal yaitu memilih bentuk daun dari berbagai ukuran dan corak kemudian mendesain sesuai keinginannya. Hal ini lambat laun akan membuat anak menajadi lebih percaya diri dalam menuangkan ide/gagasan kreatif lainnya. Selain itu ecoprint dengan bahan alam ini sangat aman digunakan oleh anak dan ramah lingkungan sehingga anak bisa melakukan kegiatan ini secara mandiri.
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran di PAUD
Â
Lokasi
TK ISLAMIC KIDS
Lingkup Pendidikan
Taman Kanak-kanak
Tujuan yang ingin dicapai
Meningkatkan   kemampuan   motorik halus  membatik pada anak kelompok B
Penulis
Suwarti, S.Pd
Tanggal
24 November 2023
Â
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Â
Berdasarkan pengamatan di TK Isalamic Kids anak Kelompok B (usia 5-6 tahun) masih terdapat 7 anak dari 15 anak yang masih rendah minat dan kreatifitas anak dalam perkembangan motorik halusnya yaitu pada kegiatan membatik hal ini terlihat dari tidak tuntasnya LKPD anak pada kegiatan membatik,kurang semangat saat kegiatan membatik, kurangnya rasa percaya diri anak saat meniru pola batik. Hal ini disebabkan karena:
Kurang menariknya media yang digunakan. Media monoton yaitu hanya menggunakan LKPD yang sudah berpola anak menebali pola yang ada sehingga anak hanya terpaku dengan pola anak tidak bisa menuangkan ide-idenya.
Anak bosan pada kegiatan membatik.
Guru kurang melakukan inovasi baru pada kegiatan membatik.
Oleh karena itu guru diharapkan mampu mengatasi kesulitan tersebut dan melakukan Upaya untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak dalam menumbuhkan minat dan kreatifitas pada kegiatan membatik dengan menggunakan media ecoprint
Â
Tantangan :
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat
Â
Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara guru, kepala sekolah dan pakar maka beberapa tantangan yang terjadi yaitu:
Penggunaan media yang monoton
Kurangnya Inovasi yang dilakukan guru
Kurangnya pemanfaatan TPACK
Penataan ruang kelas kurang sesuai
Fasilitas yang kurang lengkap
Tantangan tersebut yang menyebabkan seorang guru harus melewatinya dengan berbagai cara seperti menerapkan media yang sesuai dengan gaya belajar anak serta model pembelajaran lainnya. Adapun yang terlibat dalam pembelajaran ini adalah:
Kepala sekolah
Guru
Anak-anak
Â
Aksi :
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya,  siapa  saja  yang
terlibat / Apa saja sumber daya
Â
Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu:
Mencoba menggunakan media yang lebih menarik
Melakukan inovasi pembelajaran yang dapat menarik minat dan kreatifitas anak
Menggunakan TPACK untuk memperoleh pengetahuan terkait dengan kegiatan membatik
Menata ruang yang lebih nyaman untuk anak dan tidak mengganggu ruang gerak anak
Strategi yang digunakan adalah memperbaiki pembelajaran :
Menggunakan kegiatan ecoprint untuk meningkatkan minat dan kreatifitas anak dalam kegiatan membatik
Menyediakan bahan alam yang lebih bervariasi
Memberikan kesempatan pada anak untuk menuangkan ide/gagasannya
Yang terlibat dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini adalah:
1. Â Â Eka Cahya Maulidya S.pd, M.Pd selaku dosen pembimbing
2. Â Â Legi Setyoningsih, S.Pd selaku guru pamong
3. Â Â Titik Prastiwi, S.Pd.,M.Si selaku kepala Sekolah TK Islamic Kids
4. Â Â Guru TK Islamic Kids yang senantiasa membantu dalam proses pengambilan dokumentasi pembelajaran.
Materi yang diperlukan untuk melakukan strategi ini adalah menyiapkan  modul  ajar  dan  perangkat  yang  akan digunakan dalam pembelajaran yaitu tentang Topik "Tanaman", Sub Topik "Daun" dan Sub-Sub Topik "Bentuk-Bentuk Daun".
Adapun langkah awal pembelajaran yaitu:
Jurnal PagiÂ
Anak  berbaris sebelum masuk kelas di halaman sekolah
Anak  melakukan gerakan tanaman tertiup angina sepoi-sepoi(kencang -- pelan)
Anak  masuk ke kelas
B.Pembukaan :
Pada kegiatan ini anak duduk melingkar seluruh anak menjadi satu kelompok besar, membaca doa sebelum belajar,membaca asmaul husna, membaca senandung al-qur'an dan membaca hadist-hadist pendek. Dilanjutkan dengan memutar video dengan judul Eco print sederhana dengan tehnik pounding.(TPACK).
https://www.youtube.com/watch?v=u8p52PRFrsg
Selesai melihat video anak diajak untuk mengeksplor tanaman di taman depan sekolah. Anak mengamati, sambil diskusi tentang benda-benda yang ada di taman yang merupakan ciptaan Allah.
C.Kegiatan Inti :
Masuk pada kegiatan inti guru melakukan pembelajaran berdiferensiasi
Guru menawarkan pada anak untuk memilih kegiatan sesuai dengan minat
Guru menjelaskan aturan main yang akan disepakati
Anak melakukan kegiatan main membatik dengan Tehnik EcoPrint (PJBL)
Guru menyediakan alat dan bahan yang digunakan yaitu tote bag,macam-macam bentuk daun,ulekan,plastik
Anak bebas berinovasi dalam memilih bentuk daun yang diinginkan.
Anak bisa berkreasi dalam menata daun yang akan di pounding mulai dari menata jaraka presisinya,pengambilan daun sesuai ukuran yang diinginkan. (Match)
Anak memilih alat dan bahan yang digunakan untuk membatik (Engenering)
anak mulai melakukan pounding daun menggunakan alat ulekan.(Tecnologi)
Anak melihat proses hasil daun yang muncul pada kain.(Sains)
Selesai memukul semua daun anak mengambil daunnya dan melihat hasil batikannya. (Art)
D.Istirahat :
Guru mendampingi anak berdoa sebelum makan dan minum
Guru mendampingi anak  mencuci tangan
Guru mendampingi siswa untuk memakan bekal yang telah dibawa dari rumah
Setelah makan anak-anak membuang sampah di tempat sampah
Selesai makan anak boleh bermain di dalam kelas dengan mainan yang ada
E. Penutup  :
RecallingÂ
Mengulas kembali apa saja kegiatan hari ini
Guru menanyakan pada anak kegiatan yang kira -- kira akan dilakukan lagi di esok hari
Guru mendampingi siswa berdoa sesudah belajar
Guru mengucap salam
Bernyanyi pulang sekolah
RefleksiÂ
Guru melakukan diskusi dengan anak
Guru bertanya pada anak kegiatan apa yang paling disukai
Guru menanyakan pada anak tentang proses kegiatan yang disukai anak
Guru menanyakan apakah ada kesulitan saat melakukan kegiatan
Guru bertanya terkait dengan kesulitan yang dihadapi anak
Guru membuat perencanaan pembelajaran untuk menyelesaikan kesulitan yang dihadapi anak.
Â
Refleksi dan dampak: Â Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut eksi Hasil dan dampak :
Dampak dari aksi yang dilakukan adalah:
Anak lebih menyukai kegiatan membatik
Rasa percaya diri anak dalam menuangkan ide mulai muncul
Kreatifitas anak dalam membatik mulai muncul
Anak mempunyai pengalaman baru
Adapun respon yang diberikan teman sejawat sangat baik dan mendukung dalam proses pembelajaran ini untuk diterapkan dalam proses pembelajaran selanjutnya dengan kegiatan dan media yang lebih bervariasi sehingga hasil yang diperoleh lebih maksimal. Yang menjadikan faktor keberhasilan dari kegiatan ini adalah
Membuat modul ajar sebagai acuan melakukan kegiatan pembelajaran
Memberikan inovasi pada pembelajaran membatik
Menyediakan alat dan bahan ajar yang dibutuhkan anak-anak dalam berkegiatan
Menyediakan media pendukung sebagai literasi anak untuk lebih memahami materi
Memberikan apersepsi pada anak sebelum
- KESIMPULAN
- Dari kajian literatur yang diperoleh hasil,bahwa  kegiatan membatik ecoprint berpengaruh dalam meningkatkan minat dan kreatifitas seni anak. Karena membatik ecoprint ini adalah salah satu media yang menarik dan lebih aman serta ramah lingkungan. Penggunaan bahan alam pada ecoprint seperti daun,biji-bijian dan bunga ini dapat mengembangkan kreatifitas seni yang dapat mengembangkan aspek lainnya seperti kognitif, sosial emosional, nilai moral agama dan kognitif anak. Aspek motorik yang dikembangkan gerakan tangan dalam memilih bahan alam, jari dalam menempel dan menekan selama kegiatan membatik. Aspek kognitif yang dikembangkan memilih berbagai bentuk pola daun dan bunga,mengenali warna, analisis pemikiran anak dalam membatik dan menyusun bahan. Aspek nilai moral agama yang dikembangkan penggunaan bahan alam yang menjaga lingkungan alam maupun rasa syukur ketersediaan alam sebagai ciptaan Allah. Sosial emosional terlihat dari interaksi anak selama kegiatan membatik dengan teman serta tuntutan rasa sabar selama proses membatik dan rasa senang. Hal positif lainnya adalah anak antusias dalam menuangkan ide/imajinasinya dalam kegiatan ecoprint sehingga menghasilkan suatu karya kreatif.
- DAFTAR PUSTAKAÂ
- Fatmala Yeyen, Hartati Sri,2020.Pengaruh Membatik Ecoprint terhadap Perkembangan Kreatifitas Seni Anak di Taman Kanak-Kanak. Jurnal Pendidikan Tambusai, Volume 4 Nomor 2 Tahun 2020.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI