Tabuja lalu tabalintang patah
Apakah arti petitih di atas? Artinya rakyat tiada berdaya kekuasaan berada ditangan pemimpin [datuak]. Begitulah Lareh Koto Piliang, terukir dalam sejarah dan Budaya Alam Minangkabau.
2. Lareh Bodi Caniago
Lareh Bodi Caniago dibentuk oleh Datuak Parpatiah Nan Sabatang. Ia bukanlah anak raja, melainkan anak pembantu raja. Bapaknya seorang yang arif, bijaksana, suka bermufakat, dan tidak keras. Selain itu, Datuak Parpatiah Nan Sabatang dididik secara lembut dan penuh kasih sayang oleh Bapaknya. Hasil didikan dari keluarganya itu menjadikan ia seorang pemimpin yang disegani oleh rakyat.
Aturan di dalam Lareh Bodi Caniago dibuat berdasarkan mufakat. Semua aturan (adat) dibuat oleh pimpinan bersama-sama rakyat. Kemudian, rakyat dan pimpinanya melaksanakan peraturan itu dengan senang hati .
Apabila ada yang melanggar aturan tidak langsung dihukum. Pimpinan bermusyawarah terlebih dahulu.
Lareh Bodi Caniago menetapkan bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Peraturan yang dijalankan adalah hasil musyawarah pemimpin dan rakyat. Pelaksanaan aturan Lareh Bodi Caniago ini diungkapkan dalam petitih berikut:
Putuih rundingan dek sakato
Rancak rundiangan disapakati
Kato basamo kato mufakaik