Betapa sulitnya memahami ontran-ontran karena perbedaan pendapat. Termasuk betapa sulitnya memahami bahwa demonstrasi menjadi cara untuk perjuangan kepentingan.
Beruntung bahwa pada saat bersamaan, saya mendapat pelajaran berharga soal hak asasi. Bahwa manusia punya hak dasar yang layak untuk disampaikan, diungkapkan, bahkan diperjuangkan.
Pada satu kesempatan, Sang Guru melontarkan ungkapan-ungkapan panas. Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan.
Meskipun tidaklah mudah, perlahan-lahan saya belajar, bahwa dalam pertentangan-pertentangan, atau dalam ontran-ontran, seseorang bisa tumbuh menjadi dewasa. Senadalah dengan ungkapan, tombak dan parang harus ditempa di atas bara, agar menjadi tajam dan siap digunakan.
Selamat ulang tahun untuk Ibu.
Anakmu, yang selalu menghitung tahun kelahiranmu dengan patokan, menikah pada usia 25 tahun, pada tahun 1964.
Lereng Gn Slamet, 22 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H