Mohon tunggu...
Sutriyono Robert
Sutriyono Robert Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis lepas, menyukai seni budaya lokal.

Menikmati senja, alam, bebunyian.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Ontran-ontran"

22 Oktober 2020   04:40 Diperbarui: 22 Oktober 2020   04:54 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Betapa sulitnya memahami ontran-ontran karena perbedaan pendapat. Termasuk betapa sulitnya memahami bahwa demonstrasi menjadi cara untuk perjuangan kepentingan.

Beruntung bahwa pada saat bersamaan, saya mendapat pelajaran berharga soal hak asasi. Bahwa manusia punya hak dasar yang layak untuk disampaikan, diungkapkan, bahkan diperjuangkan.

Pada satu kesempatan, Sang Guru melontarkan ungkapan-ungkapan panas. Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan.

Meskipun tidaklah mudah, perlahan-lahan saya belajar, bahwa dalam pertentangan-pertentangan, atau dalam ontran-ontran, seseorang bisa tumbuh menjadi dewasa. Senadalah dengan ungkapan, tombak dan parang harus ditempa di atas bara, agar menjadi tajam dan siap digunakan.

Selamat ulang tahun untuk Ibu.

Anakmu, yang selalu menghitung tahun kelahiranmu dengan patokan, menikah pada usia 25 tahun, pada tahun 1964.

Lereng Gn Slamet, 22 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun