Mohon tunggu...
Sutriwana
Sutriwana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Sosiologi UTM

Pasti bisa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pro Kontra E-commerce dalam Mengurangi Penurunan Perekonomian di Indonesia pada Masa Pandemi

22 Januari 2021   20:44 Diperbarui: 22 Januari 2021   20:53 1301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

E-Commerce: Masyarakat Konsumtif

Bisa diakui bahwa adanya e-commerce mempermudah masyarakat Indonesia pada masa pandemi saat ini. E-commerce juga dapat membantu mengurangi penyebaran Covid-19, asal dalam prosesnya tetap mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah. Dengan e-commerce masyarakat dipermudah untuk melakukan aktivitas jual beli tanpa interaksi secara langsung. Sehingga dengan memanfaatkan e-commerce masyarakat mampu membeli segala kebutuhan dengan mudah dan aman.

Akan tetapi disisi lain adalah, kemudahan untuk bertransaksi ini membuat masyarakat justru kecanduan. Tawaran yang menarik seperti diskon, cashback, gratis ongkir, dan lainnya membuat masyarakat terus tertarik untuk membeli lagi dan lagi. kemudian transaksi yang mudah serta pengiriman yang relatif cepat  juga membuat masyarakat lebih konsumtif dari sebelumnya. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat membeli segala sesuatu didorong oleh faktor keinginan bukan lagi kebutuhan. Jadi dapat dikatakan adanya pandemi dan e-commerce menyebabkan perilaku konsumtif masyarakat Indonesia cenderung meningkat.

Hal ini menjawab bahwa e-commerce tidak sepenuhnya menjadi harapan untuk menumbuhkan perekonomian di Indonesia. Sebab disisi lain e-commerce justru menyebabkan perilaku konsumtif masyarakat meningkat. Bukan hanya itu saja, sisi lain dari e-commerce adalah hanya menguntungkan bagi wirausaha yang paham dan mampu secara teknologi. Seperti tersedianya jaringan internet serta mampu menggunakan smartphone ataupun teknologi pintar lainya. Berbeda bagi wirausaha yang sudah terbiasa dengan cara transaksi tradisional dan tabu akan teknologi,  mereka akan sulit berkembang  dan sulit untuk bersaing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun