E-Commerce: Masyarakat Konsumtif
Bisa diakui bahwa adanya e-commerce mempermudah masyarakat Indonesia pada masa pandemi saat ini. E-commerce juga dapat membantu mengurangi penyebaran Covid-19, asal dalam prosesnya tetap mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah. Dengan e-commerce masyarakat dipermudah untuk melakukan aktivitas jual beli tanpa interaksi secara langsung. Sehingga dengan memanfaatkan e-commerce masyarakat mampu membeli segala kebutuhan dengan mudah dan aman.
Akan tetapi disisi lain adalah, kemudahan untuk bertransaksi ini membuat masyarakat justru kecanduan. Tawaran yang menarik seperti diskon, cashback, gratis ongkir, dan lainnya membuat masyarakat terus tertarik untuk membeli lagi dan lagi. kemudian transaksi yang mudah serta pengiriman yang relatif cepat  juga membuat masyarakat lebih konsumtif dari sebelumnya. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat membeli segala sesuatu didorong oleh faktor keinginan bukan lagi kebutuhan. Jadi dapat dikatakan adanya pandemi dan e-commerce menyebabkan perilaku konsumtif masyarakat Indonesia cenderung meningkat.
Hal ini menjawab bahwa e-commerce tidak sepenuhnya menjadi harapan untuk menumbuhkan perekonomian di Indonesia. Sebab disisi lain e-commerce justru menyebabkan perilaku konsumtif masyarakat meningkat. Bukan hanya itu saja, sisi lain dari e-commerce adalah hanya menguntungkan bagi wirausaha yang paham dan mampu secara teknologi. Seperti tersedianya jaringan internet serta mampu menggunakan smartphone ataupun teknologi pintar lainya. Berbeda bagi wirausaha yang sudah terbiasa dengan cara transaksi tradisional dan tabu akan teknologi,  mereka akan sulit berkembang  dan sulit untuk bersaing.