Mohon tunggu...
Sutri Rahayu
Sutri Rahayu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ternyata Begini Cara Mengatasi Kesulitan Belajar

29 Mei 2017   20:58 Diperbarui: 29 Mei 2017   21:25 1350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seperti yang telah kita ketahui, kesulitan belajar adalah suatu gangguan pada satu atau lebih proses psikologis dasar yang meliputi pemahaman atau penggunaan Bahasa, lisan atau tulisan, yang dapat diwujudkan dengan kemampuan yang tidak sempurna dalam mendengar, berpikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja, atau melakukan perhitungan matematis. Gangguan-gangguan seperti yang telah disebutkan bersifat internal bagi individu dan diperkirakan penyebabnya adalah tidak berfungsinya system saraf pusat yang muncul selama rentang kehidupan. Anak yang memiliki kesulitan dalam belajar tetap harus menerima hak pendidikannya, biasanya anak yang memiliki kesulitan belajar akan mendapatkan materi pembelajaran secara khusus baik di sekolah luar biasa maupun pendidikan inklusi. Disini, penulis akan membahas bagaimana cara mengatasi siswa berkesulitan belajar di kelas inklusif dengan bantuan strategi pembelajaran khususnya pada anak yang memiliki kesulitan dalam konsentrasi, masalah daya ingat, masalah kognisi, serta masalah social dan emosiaonal.

1. Strategi-strategi Pengajaran untuk Anak dengan Malah Konsentrasi

-Ubahlah cara mengajarkan dan jumlah materi baru yang akan diajarkan. Siswa yang mengalami masalah konsentrasi dapat ketinggalan jika materi yang diberikan terlalu cepat atau jika beban menumpuk dengan materi yang kompleks. Oleh karena itu, akan berguna bagi mereka untuk:

-Memperlambat laju presentasi materi

-Menjaga agar siswa tetap terlibat dengan memberi pertanyaan pada saat materi diberikan, untuk menjamin agar tiap langkah atau bagian dapat dipahami.

-Gunakan perangkat visual seperti membuat bagan atau skema garis besar materi untuk memberikan gambaran pada siswa mengenai langkah-langkah atu bagian-bagian yang diajarkan.

-Adakan pertemuan dengan siswa. Suatu pertemuan dimana persoalan tentang konsentrasi atau perhatian ini akan dijelaskan dengan cara yang tanpa hukuman dan tanpa ancaman akan sangat berguna bagi siswa, dan masalah konsentrasi maupun strategi dalam meningkatkan konsentrasi merupakan focus utama selama pertemuan ini.

-Bombing siswa lebih dekat ke proses pengajaran. Dengan membawa anak lebih dekat kepada proses pengajaran melalui sikap dan tindakan yang akan membantu si anak memfokuskan perhatian pada tugas yang sedang dipelajari. Selain itu bisa juga dengan cara mendekatkan anak secara fisik dengan anda, sehingga dapat menambah tingkat perhatian anak dengan materi yang diajarkan.

-Berikan dorongan secara langsung dan berulang-ulang. Biarkan siswa tahu kalau anda melihatnya ketika mereka sedang memperhatikan. Katakana pada mereka jika kontak mata yang diberikan kepada anda dan materi yang sedang diajarkan itu penting. Bergantung pada tingkat dan tempat belajar, memberikan penghargaan atas kehadirannya mungkin merupakan suatu tindakan yang tepat. Di tempat lain, pemberian penghargaan verbal yang sesekali dilakukan dengan tenang dan lembut mungkin akan efektif juga.

-Utamakan ketekunan perhatian daripada kecepatan menyelesaikan tugas. Membuat penyesuaian dan jumlah tugas yang harus diselesaikan maupun waktu yang disediakan untuk menyelesaikan tugas berdasarkan kemampuan indivisu mungkin akan sangat membantu dan mendorong bagi siswa yang memiliki kesulitan belajar khususnya pada konsentrasi.

-Ajarkan self-monitoring of attention.Siswa dapat dilatih untuk memonitor perhatian mereka sendiri sewaktu-waktu dengan menggunkan timer atau alarm jam. Mereka dapat diajarkan mencatat berbagai interval apakah mereka memberikan perhtaian atau yidak pada pengajaran atau maeri yang diajarkan. Bunyikan alarm atau bunyi-bunyi tertentu kemudian mintalah agar mereka mencatat apa saja focus perhatian mereka saat itu. Catatan ini akan membantu menciptakan perhatian yang lebih besar bagi kebutuhan dalam memfokuskan perhatian, juga dapat digunakan sebagai dasar bagi pertemuan antara siswa dan guru dalam strategi untuk memperkokoh keterampilan konsentrasi.

2.Strategi Pengajaran untuk Anak dengan Masalah Daya Ingat

-Ajarkan menggunakan Highlighting untuk memancing ingatan. Siswa yang mempunyai kesulitan dalam daya ingatnya harus didorong untuk menggarisbawahi materi dengan penanda khusus. Mereka harus diberi tahu cara memilih tajuk bacaan, kalimat dan istilah kunci untuk diberi garis bawah.

-Perbolehkan menggunakan alat bantu memori. Siswa yang memiliki masalah daya ingat tidak diperolehkan menggunakan kemampuan ingatan mereka untuk tugas yang tidak perlu, misalnya siswa menggunakan kalkulator dalam mengingat daftar perkalian akan dapat belajar fakta-fakta perkalian melalui alat bantu tersebut.

-Biarkan siswa yang mengalami masalah sulit mengingat untuk mengambil tahapan yang lebih kecil dalam pengajaran. Misalnya siswa dapat belajar lebih efektif jika materi baru yang diberikan dalam buku teks  sebagai satu kesatuan dibagi menjadi dua atau lebih unit pelajaran.

-Ajarkan siswa yang bermasalah dengan daya ingat untuk berlatih mengulang dan mengingat. Cara untuk membantu siswa dalam mengingat dengan mengulang pelajaan yang telah diberikan dengan menyampaikan kelmbali informasi yang baru saja dipelajari dengan mengadakan latihan ujian setelah siswa telah mempelajari materi baru.

3. Strategi-strategi Penbelajaran untuk anak dengan Masalah Kognisi.

-Berikan materi yang dipelajari dakam konteks high meaning.Menentukan apakah siswa memahami arti bacaan mereka atau arti suatu pertanyaan mengenai materi baru sehingga pengertian dapat diperkokoh dengan menggunakan analogi, contoh, atau kontras.

-Menunda ujian akhir dan penilaian. Evaluasi terhadap tugas mereka sebagai tambahan pengajaran akan sangat membantu, dan bagi sebagian siswa menunda ujian akhir mereka sampai siswa menguasai sepenihnya materi yang dipelajari mungkin merupakan cara yang terbaik.

-Tempatkan siswa dalam konteks pembelajaran yang “tidak pernah gagal”. Siswa berkesulitan belajar seringkali mempunyaia sejarah kegagalan di sekolah dan mereka akan memiliki perasaan akan gagal dalam melakukan berbagai hal yang mereka coba lakukan. Memutuskan rantai kegagalan dan menciptakan citra diri baru bagi siswa ini merupakan sesuatu yang paling penting bagi guru untuk melakukannya.

4. Strategi-strategi Pengajaran untuk Anak dengan Masalah Sosial dan Emosional.

-Buatlah system penghargaan kelas yang dpaat diterima dan dapat di akses. Untuk memahami bagaimana mereka bisa mendapatkan penghargaan yang baik, siswa perlu diberi pemahaman tentang bagaimana cara mereka bisa mendapatkan keuntungan social dari sikap yang positif dan hubungan social yang baik dikelas, dan hal ini untuk membawa siswa merintis jalan kesuksesan yang dalam hal ini berupa keberhasilan sosial.

-Membentuk kesadaran tentang diri dan orang lain. Membantu siswa menjadi lebih mengenal sikap mereka dan dampaknya kepada orang lain merupakan kesempatan yang berarti bagi perkembangan social dan emosional. Berbicara terbuka dan penuh perhatian kepada siswa mengenai sikapnya juga merupakan suatu langkah penting dalam emmbentuk hubungan yang saling percata diantara mereka.

-Mengajarkan sikap positif. Ketika siswa berkesulitan belajar menjadi lebih sadar terhadap sikapnya dan mendapat pemahaman yang lebih baik atas interaksi dengan orang lain, mereka akan merespon dengan baik intruksi tentang cara membentuk hubungan yang baik dan sense of self atau citra diri yang positif dengan bantuan dari guru PLB (Ortopedagog) di ruang sumber dan dari program pengajaran yang telah dikembangkan bagi tujuan pengajaran kemampuan social.

-Minta bantuan. Jika sikap seseorang berkesulitan belajar sangat tidak layak, jangan ragu untuk meminta bantuan baik memnta bantuan teman sejawat, orangtua, pendidik khusus, pembimbing, psikolog sekolah, asisten kepala sekolah, maupun kepala sekolah, dan hal ini bukan merupakan suatu kelemahan tetapi suatu kepedulian dan penilaian yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun