Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Trek Singgalang Sangat Ekstrem, Hindari Dua Hal Ini

23 Agustus 2021   19:00 Diperbarui: 13 April 2022   13:12 2463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Telaga Dewi (Dokumentasi Pribadi)

Sangat disayangkan sering kali pendaki perdana atau remaja mengabaikan larangan ini. Tetap nekat mendaki malam.

Kejadiaan naas terakhir 2018 lalu. Seorang pendaki wanita (YAT, 19) tewas terserang hipotermia. Dan tragisnya, saat sedang sekarat, teman (RFD, 18) yang menjaga malah tega memperkosanya.

Rombongan pendaki naas tersebut mendaki pada Sabtu malam. Diguyur hujan hingga sampai di Telaga Dewi.

Kondisi camp Telaga berlumpur selepas hujan (Dokumentasi Pribadi)
Kondisi camp Telaga berlumpur selepas hujan (Dokumentasi Pribadi)

Musim hujan

Hal berikutnya yang sebaiknya dihindari adalah mendaki saat musim hujan. Sebaiknya mendakilah saat cuaca cerah dan panas. 

Memang kini tidak ada pembagian musim hujan dan kemarau yang pasti. Musim kemarau kadang awal tahun, sekitar bulan Januari-April. Kadang berbeda.

Tahun 2021 ini, misalnya, puncak musim hujan jatuh pada bulan Juli-Agustus. Karena itu, sebaiknya ikuti panduan aplikasi ramalan cuaca. 

Ada baiknya selalu bawa mantel untuk jaga-jaga.

Saat puncak musim hujan, dimana hujan bisa berhari-hari, keadaan jalur dan camping area bisa amat sangat buruk.

Jalur pendakian via Pandai Sikek akan menjadi jalur air. Terutama yang paling parah mulai dari titik awal pendakian di pos parkiran hingga ke pos mata air tiga. Sekitar 3-4 jam perjalanan.

Di etape pos parkiran hingga pos mata air satu, jalur dalam dan sempit karena tergerus air. Melangkah di jalur begini umpama melawan sungai deras dan kotor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun