Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Solo Hiking 3 Hari 2 Malam Menuju Atap Sumatera Barat Gunung Talamau 2.982 Mdpl

17 Februari 2021   14:35 Diperbarui: 30 Agustus 2021   20:09 4235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hampir satu jam saya beristirahat di pos Peninjauan sambil menikmati semilir angin tengah hari dan pemandangan di bawah. Karena bisa "meninjau" pemandangan di bawah, maka pos ini konon disebut "peninjauan".

Pukul 14.58 saya melanjutkan perjalanan. Target ngekem di bawah pohon, sekitar 30 menit berjalan dari pos Peninjauan. Mudah-mudahan di sini tikus gunung tidak banyak.

Istirahat siang di pos Peninjauan (Dokpri)
Istirahat siang di pos Peninjauan (Dokpri)
Saya paling malas dengan tikus gunung. Ukurannya besar-besar, hampir sebesar kucing dewasa, sudah terbilang mengerikan, berwarna putih atau keabu-abuan, dan sangat jahat. Kelakuannya suka mencicit menyebalkan, mengganggu tidur, suka melobangi tenda, menggondol persediaan logistik, atau melobangi ember yang ditarok di dekat tenda.

Pukul 15.30 saya sampai di pos bawah pohon. Sinar matahari masih terik mencekik. Tapi di sini terasa teduh berkat pohon yang rindang.

Segera saya menghempaskan carier ke bawah pohon, mengeluarkan tenda, dan mendirikan tenda di bawah pohon-pohon ini.

Baru saja frame tenda dilengkungkan...trek! Frame patah. Untung saja saya bawa sambungan darurat. Jadi tenda tetap bisa berdiri. Seberdiri tenda, pukul 16.00 saya melanjutkan perjalanan menuju telaga dan puncak.

Andai saja saya tidak bawah cadangan sambungan frame, maka patahnya frame tenda adalah salah satu kondisi darurat, yang membahayakan, bahkan mengancam nyawa pendaki.

Pasalnya, andai tenda gagal didirikan, maka pendaki bisa tidur seadanya tanpa tenda, dan ini sangat berbahaya, misalnya andai tiba-tiba hujan, apalagi badai. Hipotermia mengancam. Berdasarkan statistik, hipotermia adalah pembunuh pendaki nomor satu di gunung.

Jalur hutan hujan menuju pos Peninjauan (Dokpri)
Jalur hutan hujan menuju pos Peninjauan (Dokpri)
Pukul 16.30, hari Sabtu (13/2/2021), saya sudah tiba di tepian telaga Puti Sangka Bulan. Di atas telaga ini menjulang puncak gunung Talamau. Cuma butuh waktu 20-30 menit dari tepian telaga ini untuk mencapai puncak gunung Talamau.

Saya menikmati suasana telaga sejenak. Foto-foto. Bikin video. Dan salat. Karena sudah sore, dan angin berhembus cukup kuat, udara sekitar telaga terasa cukup dingin.

Di sekitar telaga Puti Sangka Bulan ada 12 buah lagi telaga, sehingga total ada 13 telaga. Tetapi jumlah telaga tersebut jarang terlihat semua saat pendaki sudah berada di puncak. Sering hanya terlihat 5-7 telaga saja. Lainnya terhalang semak dan pepohonan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun