Dari 7 gunung yang biasa didaki orang di Sumatera Barat (Talamau, Sago, Singgalang, Tandikek, Marapi, Talang, dan Kerinci), tinggal gunung Talamau yang belum pernah saya daki seorang diri. Karena itu sekaranglah saatnya.
Etape pertama dari posko lapor menuju pos Harimau Campo diwarnai oleh trek yang mayoritas landai. Tanjakan ekstrim hanya sekitar 150 meter panjangnya mendekati bukit Harimau Campo.
Setelah 1,5 jam berjalan melewati medan berbatu dan tanah kering berdebu, saya akhirnya sampai di pos Harimau Campo. Tidak ada orang lain di pos ini. Sinar matahari masih terasa sangat terik. Ada untungnya panas terik begini: nyaris tidak ada pacet di sepanjang jalur.
Saya istirahat duduk berteduh di bawah pohon di pos ini. Baru sekitar pukul 14.30 saya melanjutkan perjalanan menuju pos Rindu Alam.
Pos Harimau Campo berada pada ketinggian 710 mdpl. Di puncak bukit Harimau Campo berdiri dua bangunan: satu bangunan berupa rumah panggung berdinding separoh sebagai pesanggrahan bagi pendaki dan di belakangnya berdiri satu bangunan semi permanen sebagai pos jaga, yang waktu itu tidak berpenghuni.
Dari pos Harimau Campo terhampar pemandangan di bawah, ada perkebunan sawit, Talu, dan kota Simpang Empat. Hijau permai dan indah!
Setelah 30 menit berjalan, mulai masuk ke rimba muda bekas perkebunan kopi yang sudah tidak diurus lagi. Di sini melewati dua sumber air, yang waktu itu kering karena sedang musim kemarau. Pada musim hujan, sumber air ini akan melimpah ruah.
Tiba di pos Rindu Alam