Jangan terlalu berharap ada tekanan besar terhadap pemerintah dari dalam negeri. Mungkin karena momen ini beririsan dengan kepentingan politik menjelang pemilu mendatang. Mungkin pula aspirasi kalangan radikal lebih dominan, mengingat mayoritas orang Indonesia memang berpandangan radikal intoleran (Survei LSI-Wahid Foundation, 2016).
Penulis berharap pemerintah meninjau ulang rencana pembebasan tanpa syarat terhadap ABB.Â
Presiden perlu juga berhati-hati pada manuver politik Yusril. Orang ini terindikasi cuma mau menaikkan suara partainya (PBB). Menunggangi kasus ABB. Bersamaan rawan berdampak pengembosan terhadap suara Jokowi kelak. Atau, jangan-jangan dampak negatif terhadap Jokowi demikian memang dikehendaki Yusril?(*)
SUTOMO PAGUCI
Artikel terkait: