Sebagai mantan murid dan sekarang menjadi wali murid, penulis resah melihat sistem pengajaran di sekolah formal. Pagi-pagi anak sekolah sehari penuh, sorenya anak ke lembaga bimbel. Hal mana karena belajar di sekolah tak cukup jitu hasilnya, jadi perlu ditambal dengan ikut bimbel.
Andai saja sekolah formal mengajarkan mata pelajaran dengan orientasi hasil, sampai bisa/cakap, tentu tak perlu anak ikut bimbel. Waktu luang bisa untuk bermain, istirahat, salurkan bakat dan hobi.
Ini tidak. Anak seolah robot. Pagi sampai sore sekolah sehari penuh, sorenya langsung ikut bimbel/kursus, malamnya mengaji. Praktis tersisa waktu tipis saja untuk bermain dan istirahat. Mau jadi apa generasi begini?(*)
SUTOMO PAGUCI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H