Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Enam Tips Aman Menyenangkan Mendaki Gunung Bersama Anak

15 Januari 2018   15:08 Diperbarui: 15 Januari 2018   22:43 1914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kami menyebutnya nenek talang, jika disentuh akan ketawa seperti mak lampir (dokpri)

Mendaki santai sambil bermain (dokpri)
Mendaki santai sambil bermain (dokpri)
5. Ritme berjalan

Atur ritme berjalan dengan pelan-pelan saja, jangan terlalu cepat atau grasa-grusu. Namanya anak-anak masih dalam dunia bermain, usahakan berjalan sambil bermain. Tidak pasang target harus sampai jam sekian layaknya pendaki orang dewasa. Jika merasa letih istirahat. Jika ngantuk, tidurkan sebentar.

Saat berjalan, anak-anak bisa dilatih mengatur teknik pernafasan yang benar agar tubuh lebih bertenaga dan nafas tidak sesak, dengan rumus tiga kali melangkah satu kali bernafas. Tarik nafas lewat hidung, tahan sebentar di bawah dada (diafragma) atau perut, lalu hembuskan perlahan melalui mulut. Demikian seterusnya.

Atur ritme berjalan, santai sambil bermain (dokpri)
Atur ritme berjalan, santai sambil bermain (dokpri)
6. Membangun suasana

Namanya dunia anak-anak, kadangkala riang gembira, di lain waktu tiba-tiba ngambek. Di sinilah peran orang tua atau pendamping menciptakan suasana pendakian yang menyenangkan. Pendakian santai sambil bermain.

Jika emosi anak-anak tiba-tiba berubah labil sangat mungkin karena kecapekan. Istirahatlah. Berceritalah kisah-kisah ringan dan lucu. Bermain teka-teki. Sambil ngemil makanan ringan. Musik dapat pula diputar melalui perangkat elektronik, tapi pastikan hanya terdengar untuk kelompok saja (tidak keras).

Anak-anak suka cerita-cerita imajinasi seperti dongeng khas dunia anak. Banyak sekali bahan di hutan yang bisa dibangun menjadi cerita imajinasi yang lucu. Anak riang, perjalanan menyenangkan.

Kami menyebutnya nenek talang, jika disentuh akan ketawa seperti mak lampir (dokpri)
Kami menyebutnya nenek talang, jika disentuh akan ketawa seperti mak lampir (dokpri)
Demikianlah enam tips aman dan menyenangkan untuk anak-anak mendaki gunung. Dengannya jangan takut membawa anak berpetulang ke tempat-tempat ekstrem, karena fisik anak tidak selemah yang mungkin dibayangkan.

Sebaliknya, jangan mendaki gunung tanpa persiapan, sebab lalai dan menempatkan anak-anak ke dalam situasi bahaya yang berakibat anak celaka, maka orang tua dapat diseret ke proses hukum perlindungan anak.(*)

SUTOMO PAGUCI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun