Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tips Bebas Pegal dan Kram Saat Mendaki Gunung

22 Desember 2017   11:39 Diperbarui: 23 Januari 2018   21:29 6414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ingat ya, jangan lupa pemanasan sebelum mendaki (Dok Pri)

Hal yang juga sering terlihat diabaikan oleh sebagian pendaki gunung adalah pendinginan setelah selesai melakukan pendakian atau sampai di basecamp. Padahal, pendinginan demikian sangat penting agar ritme denyut jantung turun secara bertahap (bukan tiba-tiba), juga agar syaraf otot dan pembulu darah mendingin secara berangsur-angsur.

Sering ditemui para pendaki langsung duduk dan diam setelah sampai kembali di basecamp, tanpa pendinginan sama sekali. Hal ini akan berakibat penumpukan asam laktat di otot yang berakibat pegal.

Pastikan memulai pendakian gunung dengan pemanasan dan mengakhirinya dengan gerakan pendinginan untuk mendapatkan dampak positif kesehatan dan kenyamanan tubuh yang maksimal.

Setelah turun jangan lupa pendinginan ya (Dok Pri)
Setelah turun jangan lupa pendinginan ya (Dok Pri)
7. MANDI AIR HANGAT

Setelah sampai di rumah akan lebih afdol bila mandi air hangat atau berendam air hangat yang dicampur garam secukupnya. Setidaknya, rendamlah kaki hingga paha dengan air hangat bercampur garam.

Mandi air hangat bercampur garam, setidaknya menurut pengalaman penulis, sangat bermanfaat untuk melemaskan otot, melancarkan peredaran darah dan sumbatan-sumbatan, dan mengembalikan keletihan otot menjadi bugar setelah mendaki gunung.(*)

SUTOMO PAGUCI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun