Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mendaki Gunung Saat Cuaca Ekstrim, Bagaimana Baiknya?

28 November 2017   11:38 Diperbarui: 29 November 2017   17:25 3046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Untung tak ada korban jiwa, kejadian di Pos 4 Kandang Batu Gunung Gede via Cibodas (sumber foto Facebook.com/shobatt juna diakses 29/11/2017)

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagaimana dikutip dari tvOne, Senin (27/11/2017), menyatakan cuaca ekstrim berupa hujan lebat dan badai akan merata di Indonesia hingga 28 November 2017, bahkan berpotensi terus berlanjut hingga awal Desember 2017.

Mendaki gunung saat cuaca hujan lebat dan badai meningkatkan potensi bahaya serius akibat serangan dingin (hipotermia), keram, tanah longsor dan pohon tumbang. Bagaimana sebaiknya?

Dikabarkan, Senin (27/11/2017) kemaren, seorang pendaki asal Surabaya bernama Amelia tewas akibat tertimpa pohon tumbang di hutan Ayemoto, saat turun gunung Binaiya, Maluku.

Banyak lagi kejadian serupa. Tanggal 3 Januari 2017 lalu, juga saat cuaca hujan badai, seorang pendaki bernama Andrisa Saputera asal Sungai Penuh, Kerinci, tertimpa dahan pohon di dalam tenda sekitar Pos R10 Gunung Kerinci. Setahun sebelumnya, seorang pendaki juga tertimpa pohon tumbang di Gunung Tujuh, Kerinci, Jambi.

Korban bernama Amelia tertimpa pohon saat turun gunung Binaiya, Maluku (sumber foto: Facebook.com/KPGIR/IG@exploregunung)
Korban bernama Amelia tertimpa pohon saat turun gunung Binaiya, Maluku (sumber foto: Facebook.com/KPGIR/IG@exploregunung)
Yang paling ditakutkan, dari sekian banyak potensi bahaya mematikan ketika mendaki gunung saat hujan lebat dan badai, adalah tertimpa pohon tumbang atau patahan dahan pohon. Hal mana karena sulit dipastikan atau diantisipasi kapan terjadi, paling banter hanya kira-kira.

Berbeda halnya dengan serangan hipotermia, lebih dapat diantisipasi dan dikontrol, antara lain dengan disiplin makan dan memastikan tubuh tetap kering dengan memakai mantel hujan atau payung.

Lantas, bagaimana baiknya, andai tetap juga kepengen mendaki gunung di saat cuaca ekstrim begini. Sangat disarankan untuk menunda pendakian, alam sulit dilawan.

Untung tak ada korban jiwa, kejadian di Pos 4 Kandang Batu Gunung Gede via Cibodas (sumber foto Facebook.com/shobatt juna diakses 29/11/2017)
Untung tak ada korban jiwa, kejadian di Pos 4 Kandang Batu Gunung Gede via Cibodas (sumber foto Facebook.com/shobatt juna diakses 29/11/2017)
Tapi bila Anda siap dengan segala resiko maka alangkah baiknya menyiapkan diri untuk mengurangi potensi bahaya. Pertama, cukupkan bekal logistik dan peralatan, berupa bahan makanan, mantel hujan, tenda, baju ganti, dst.

Kedua, pastikan badan tetap kering untuk menghindari serangan hipotermia. Jangan biarkan badan basah, sebab badan basah di gunung dan di dataran rendah sangat berbeda dampaknya bagi tubuh.

Ketiga, sedapat mungkin hindari mendaki gunung dengan trek melalui rimba berpohon besar dan tinggi, seperti gunung Kerinci, Singgalang, gunung Tujuh, Binaiya, Tandikat, Leuser, dll. Bahaya sekali.

Keempat, pasang telinga dan selalu waspada pohon tumbang atau dahan jatuh. Hindari berkemah di bawah pohon atau dalam jangkauan pohon andai tumbang.

Penulis sendiri sudah lebih sebulan istirahat mendaki khususnya saat cuaca ekstrim begini. Lebih baik tidak melawan ganasnya alam.(*)

SUTOMO PAGUCI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun