Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tips Pilih Tas Carrier Terbaik untuk Beban Berat Jarak Jauh

7 September 2017   12:24 Diperbarui: 25 Januari 2018   11:48 9853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan panjang antara 3-18 hari membawa beban berat dan banyak, melalui medan naik-turun, melintas rimba, dan trek berbatu dan sebagainya, tentunya butuh tas carrier yang tangguh dan nyaman. 

Salah memilih carrier akan mengakibatkan "neraka" selama perjalanan, sekalipun telah packing dengan teori dan cara yang benar. Antara lain yang dirasakan: beban lebih berat dari seharusnya, bahu sakit, pinggang sakit dan pegal tak wajar, serta gelayut beban pikiran karena ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari sektor punggung.

Karena itu, sebelum petualangan trekking jarak jauh, pastikan pilih tas carrier yang benar dengan kriteria: cocok teknologinya, pas ukuran liter sesuai kebutuhan, dan tepat pengaturan torsonya.

Trekking 51 km selama 13 hari di gunung Leuser jalur Kedah (Ahtu Trihangga/gunungleuser.or.id)
Trekking 51 km selama 13 hari di gunung Leuser jalur Kedah (Ahtu Trihangga/gunungleuser.or.id)
Teknologi carrier untuk perjalanan panjang tentu berbeda dengan treking ringan. Begitupun ukurannya, lebih besar tapi tidak berlebihan, masih sesuai dengan proporsionalitas tinggi dan berat badan. Beban ideal maksimal sepertiga berat badan, jadi jika berat badan 60 kg maka beban maksimal ideal 20 kg.

Yang tidak kalah penting, pastikan sesuai ukuran panjang punggung (torso) carrier, tidak kependekan dan tidak ketinggian, agar beban tas merata di punggung. Tiap orang sangat mungkin memiliki ukuran torso yang berbeda-beda, jadi harus disesuaikan. 

Cara pengukuran torso: dimulai dari titik ruas tulang belakang pinggul (di tengah-tengah pinggul) s/d pangkal leher belakang (tulang benjolan serviks atau cervical ke-7 atau C7), akan ketemu berapa cm ukuran torsonya (lihat gambar di bawah).

Ilustrasi cara ukur torso (NN/pethewele.blogspot.com)
Ilustrasi cara ukur torso (NN/pethewele.blogspot.com)
Ukuran panjang torso tas carrier biasanya, mulai dari terkecil hingga terbesar, disimbolkan dengan huruf XS (35-39 cm), S (40-44 cm), M (45-49 cm), L (50-54 cm). Pastikan memilih tas dengan ukuran torso yang sesuai atau torso tasnya bisa disetel naik-turun.

Berdasarkan pengalaman, banyak tas nyaman tapi tidak tangguh (mudah robek dll). Ada tas nyaman hanya saat beban ringan, saat dikasih beban berat terasa menggelayut, berbunyi decit, dll. Cara pilih terbaik, setelah tentukan kriteria, adalah dengan mencobanya langsung.

Mampu bawa beban berat dan banyak jumlahnya, artinya, tas carrier itu harus cukup besar ukurannya, paling kurang 70-100 liter. Nyaman di punggung, berarti teknologi back system tas carrier tersebut harus bagus, menyentuh ke punggung sekaligus memiliki ruang sirkulasi udara yang baik. Bahannya tangguh, tidak mudah putus, robek, dst.

Berdasarkan pengalaman, back system berupa jaring dan berongga di bagian belakang tidak cocok untuk beban berat dan treking jarak jauh. Back system demikian akan memberikan efek "membuang" ke belakang saat tas dibawah berjalan, khususnya di trek menanjak, dan kurang stabil mengikuti pergerakan bahu dan pinggul saat berjalan.

Ilustrasi backsystem yang baik untuk trekking beban berat jarak jauh (Deuter.com)
Ilustrasi backsystem yang baik untuk trekking beban berat jarak jauh (Deuter.com)
Untuk treking jarak jauh dengan beban berat, back system terbaik versi penulis berteknologi shoulder straps atau tali bahu dan hip belt atau sabuk/tali pinggang bisa bergerak-gerak independen mengikuti irama pergerakan bahu dan pinggul saat berjalan, ini agar carrier minimal efek "menahan" sewaktu berjalan.

Bergerak independen maksudnya: tali bahu bisa bergerak ke samping kiri-kanan mengikuti irama pergerakan bahu sewaktu berjalan; tali pinggang bisa bergerak naik-turun mengikuti irama pinggul sewaktu berjalan. Jadi tali bahu dan tali pinggang tidak kaku "menahan" sewaktu badan bergerak.

Ilustrasi backsystem sebuah tas yang baik (Gregorypacks.com)
Ilustrasi backsystem sebuah tas yang baik (Gregorypacks.com)
Jika tali bahu dan pinggang carrier tidak bisa bergerak independen, maka saat berjalan dalam waktu lama, bahu dan pinggul akan terasa pegal tak wajar karena efek "menahan" dari carrier. Karena itu, carilah tas carrier dengan tali pinggang dan tali bahu bisa bergerak independen.

Disamping itu, mengingat pembagian beban antara tali bahu dan sabuk pinggang bisa 60:40, maka tali pinggang carrier mestilah tebal, kuat dan sanggam. Sabuk pinggang yang tipis dan ringkih tak akan mampu membagi beban ke pinggul dengan maksimal.

Selebihnya, tinggal tergantung pada pengaturan penyetel tali bahu (agar bagian belakang carrier menempel ke bahu, tidak menjauh dan longgar dari bahu, dan tidak melorot ke bawah), pengaturan penyetel tali pinggang (agar tali pinggang kokoh dan tidak longgar). 

Yang terakhir, teknik packing yang baik: barang berat diletakkan menempel ke bagian belakang-tengah carrier, barang ringan di depan dan bagian permukaan carrier, sedangkan bagian terbawah carrier diisi alas yang ringan dan empuk misalnya kantong tidur.(*)

SUTOMO PAGUCI 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun