Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Revolusi Mental Hingga ke Gunung

31 Agustus 2017   13:04 Diperbarui: 25 Desember 2017   14:37 3234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah berserakan di Shelter 3 gunung Kerinci (dokpri)

Selain faktor rendahnya wawasan dan kesadaran pendaki, pencemaran dan kerusakan lingkungan di gunung juga faktor apatisme sesama pendaki sendiri. Sangat jarang ditemui ada pendaki mau ingatkan atau tegur rekan sesama pendaki yang nyampah sembarangan, mencuri edelwiess, BAB sembarangan, dst.

Nah, atas dasar itulah, para pendaki perlu revolusi mental: dari mental suka nyampah sembarangan diubah jadi suka bawa turun sampah; dari mental maling edelweiis diubah jadi mental penyelamat edelweiss; dari mental apatis diubah menjadi peduli dan proaktif; dan seterusnya.

Sampai kapan keindahan ini bertahan? (Dokpri)
Sampai kapan keindahan ini bertahan? (Dokpri)
Alam akan membalas perlakuan manusia dengan caranya (dokpri)
Alam akan membalas perlakuan manusia dengan caranya (dokpri)
Bila revolusi mental berjalan beriringan dengan penegakkan peraturan pendakian, maka diyakini kondisi gunung pelan tapi pasti akan berubah kembali baik. Bila tidak, maka gunung akan kembali kotor dan rusak sekalipun ada aksi bersih gunung secara insidental.

Pemerintah dan warga perlu juga berperan. Alangkah baiknya tidak jadi tradisi beri penghargaan berupa "duta" kepada para maling edelweiss dan perusak lingkungan.

Tempo hari pencuri edelweiss di gunung Rinjani malah diangkat jadi duta edelweiss. Duta edelweiss sepatutnya diberikan pada orang yang konsisten beri inspirasi keteladanan selamatkan edelweiss. Jangan sampai malah pengelola/pemerintah yang perlu direvolusi mentalnya.(*)

SUTOMO PAGUCI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun