Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Nyinyir Subsidi Listrik Dicabut? Sila Buat Surat Miskin...

20 Juni 2017   11:20 Diperbarui: 21 Juni 2017   07:33 2430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua rumah tangga miskin pasti berhak mendapatkan subsidi listrik 450 VA dan 900 VA. So, yang nyinyir subsidi listrik dicabut sila minta surat miskin ke kelurahan, nanti akan diverifikasi oleh petugas, jika terbukti benar rumah tangga miskin maka pasti berhak mendapat subsidi listrik 450 VA dan 900 VA.

Rilis resmi PLN dan Istana menyebut subsidi 450 VA dipastikan tidak dicabut. Sedangkan subsidi 900 VA tidak dicabut semua, melainkan hanya dicabut bagi kalangan mampu setelah dilakukan verifikasi, selebihnya tetap disubsidi.

Subsidi tepat sasaran diperlukan untuk asas manfaat dan keadilan. 

Yang menerima subsidi benar-benar rumah tangga miskin. Subsidi yang terbukti tidak tepat sasaran ditarik dan dananya digunakan untuk pemerataan listrik di banyak sekali tempat di Indonesia. 

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Coba, masa orang kelas menengah atas tidak berbesar hati memberikan kesempatan pada rumah tangga miskin di pedalaman Sumatera, Kalimantan, Papua dll untuk menikmati listrik?

Horang kaya dan kelas menengah tapi menikmati subsidi listrik sudah bukan zamannya lagi. Yang berhak disubsidi hanya orang miskin. Orang kaya dan kelas menengah masa masih "tebal muka" minta subsidi listrik, tega bener.

Di beberapa kelurahan di kota Padang, tempat penulis tinggal, masih cukup banyak keluarga miskin yang berhak mendapatkan subsidi listrik. Bayangkan, itu kota loh. Di desa-desa terpencil dipastikan lebih banyak lagi rumah tangga miskin yang belum tersentuh listrik.

Penulis dapat informasi beberapa rumah tangga miskin di keluarahan Baringin, Padang, begitu nampak bersyukur atas kebijakan penyesuaian subsidi listrik. Sebuah keluarga menyebut sebelumnya mereka membayar listrik Rp100 ribu lebih tiap bulan, sekarang hanya Rp60 ribu saja. Entah karena tarif untuk keluarga miskin ini memang turun atau pemakaian yang memang lagi irit.

Sumber: infopromodiskon.com
Sumber: infopromodiskon.com
Setiap rupiah subsidi tidak tepat sasaran yang diterima rumah tangga mampu artinya merampas hak rumah tangga miskin untuk menikmati subsidi. Itu seumpama makan jatah orang miskin, apa iya tega?

Yang nyinyir pencabutan subsidi listrik diduga kuat horang kaya dan kelas menengah. Logikanya, jika mereka keluarga miskin tentu tak ada alasan untuk nyinyir karena toh sudah pasti berhak mendapat subsidi.(*)

SUTOMO PAGUCI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun