Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menikmati Sunyi yang Indah di Danau Gunung Tujuh

3 April 2017   13:51 Diperbarui: 7 April 2017   00:00 1518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebaliknya, ini pemandangan spektakuler Danau Gunung Tujuh dilihat dari puncak Gunung Kerinci (dokpri)

Menikmati sisa kesunyian (dokpri)
Menikmati sisa kesunyian (dokpri)
Sebiduk sepenanggungan. Peziarah mulai berdatangan (dokpri)
Sebiduk sepenanggungan. Peziarah mulai berdatangan (dokpri)
Disebut gunung Tujuh karena memang benar-benar ada tujuh buah gunung melingkar mengelilingi danau ini, yaitu: Gunung Hulu Tebo (2.525 mdpl), Gunung Hulu Sangir (2.330 mdpl), Gunung Madura Besi (2.418 mdpl), Gunung Lumut yang ditumbuhi berbagai jenis Lumut (2.350 mdpl), Gunung Selasih (2.230 mdpl), Gunung Jar Panggang (2.469 mdpl), dan Gunung Tujuh itu sendiri (2.735 mdpl). Benar-benar luar biasa.

Danau Gunung Tujuh dengan ketinggian 1.950 mdpl merupakan danau vulkanik tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Memang ada danau lebih tinggi di kawasan pegunungan Jaya Wijaya, Papua, tapi bukan danau vulkanik. Begitupun ada telaga yang lebih tinggi di gunung Talamau 2.750 mdpl, Sumatera Barat, namun hanya telaga, karena ukurannya kecil dan dangkal.

Pintu gerbang masuk ke kawasan Danau Gunung Tujuh (dokpri)
Pintu gerbang masuk ke kawasan Danau Gunung Tujuh (dokpri)
Mendaftar di pos resort ini. Per orang Rp.7500/hari. Parkir mobil Rp20.000/malam (dokpri)
Mendaftar di pos resort ini. Per orang Rp.7500/hari. Parkir mobil Rp20.000/malam (dokpri)
Berbeda dengan Danau Gunung Tujuh yang luasnya mencapai 9,6 km dengan kedalaman bervariasi, titik terdalam berada di tengah-tengah danau perkiraan dalamnya lebih 100 m. Karena berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) maka Danau Gunung Tujuh masuk warisan dunia UNESCO.

Untuk mencapai danau ini dengan berjalan kaki dari Pos Pendaftaran Gunung Tujuh di Desa Pelompek, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci. Berjalan sekitar 3-4 jam berjalan santai.

Pemandangan awal di kiri-kanan jalan. Di kejauhan nampak gunung Kerinci. Waktu itu saya diantar oleh seekor anjing pintar hingga ke pintu rimba (dokpri)
Pemandangan awal di kiri-kanan jalan. Di kejauhan nampak gunung Kerinci. Waktu itu saya diantar oleh seekor anjing pintar hingga ke pintu rimba (dokpri)
Sekitar 30 menit berjalan akan ketemu gerbang Bumi Perkemahan ini. Dari sini sekitar 20 menit lagi sampai pintu rimba (dokpri)
Sekitar 30 menit berjalan akan ketemu gerbang Bumi Perkemahan ini. Dari sini sekitar 20 menit lagi sampai pintu rimba (dokpri)
Pada awal perjalanan para pendaki akan melewati jalan berkerikil. Di kiri-kanan jalan akan disuguhi pemandangan ladang penduduk. Di kejauhan nampak berdiri gagah Gun12 ung Kerinci dengan ketinggian 3.812 mdpl (di GPS-Altimeter saya, diukur persis di atas batu di puncak tertinggi).

Akhir jalan berbatu di pagar PDAM. Belok kanan ke pintu rimba (dokpri)
Akhir jalan berbatu di pagar PDAM. Belok kanan ke pintu rimba (dokpri)
Sampai di pintu rimba (dokpri)
Sampai di pintu rimba (dokpri)
Treknya mayoritas diliputi akar kayu begini (dokpri)
Treknya mayoritas diliputi akar kayu begini (dokpri)
Sampai di puncak gunung Tujuh dengan area datar, ini, belok kiri menurun ke arah danau sekitar 10 menit (dokpri)
Sampai di puncak gunung Tujuh dengan area datar, ini, belok kiri menurun ke arah danau sekitar 10 menit (dokpri)
SUTOMO PAGUCI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun